Tidak berhenti di situ, semangat kebangsaan juga digaungkan melalui pemutaran Lagu Indonesia Raya. Seluruh siswa berdiri tegap di kelas masing-masing, menyanyikan lagu kebangsaan dengan penuh penghayatan.
Kegiatan ini menjadi wujud nyata pembentukan rasa cinta tanah air yang menjadi salah satu fokus utama program ini.
Usai rangkaian kegiatan pembuka, proses belajar mengajar (PBM) berjalan seperti biasa sesuai jadwal. Para guru memastikan pembelajaran tetap berlangsung optimal, dengan materi yang disesuaikan kurikulum.
Dalam wawancara via chatt dengan media ini, Sukayono menekankan pentingnya keseimbangan dalam pendidikan, Selasa, 7 Januari 2025.
“Kami berharap melalui program ini, siswa dapat berkembang menjadi pribadi yang hebat. Tidak hanya kuat fisik, tetapi juga berakar pada nilai-nilai spiritual dan memiliki jiwa nasionalisme yang kuat,” tegasnya.
Langkah SMADA Enrekang ini diharapkan menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain di Indonesia untuk mengintegrasikan kegiatan fisik, spiritual, dan kebangsaan dalam pembelajaran.
Dengan visi holistik ini, sekolah tidak hanya mencetak siswa yang berprestasi, tetapi juga generasi muda yang sehat, berkarakter, dan siap menghadapi tantangan masa depan.(Hdr)