PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR – Sebanyak 145 siswa kelas XII SMAN 17 Makassar gagal mendaftar dalam Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2025, yang seharusnya menjadi jalur masuk perguruan tinggi tanpa tes bagi siswa berprestasi.
Insiden ini memicu protes dari para siswa dan orang tua yang menuntut kejelasan serta pertanggungjawaban dari pihak sekolah.
Anggota Komisi E DPRD Sulawesi Selatan, H. Machmud, mendesak Dinas Pendidikan Sulsel untuk segera melakukan investigasi terkait kasus ini.
Legislator dari Partai NasDem itu menyampaikan tuntutannya saat menemui orang tua dan siswa yang menggelar aksi di Kantor Dinas Pendidikan Sulsel, Rabu (05/02/2025).
“Kami meminta Dinas Pendidikan Sulsel membentuk tim investigasi untuk mengusut kegagalan ini. Jika terbukti ada kelalaian dari pihak sekolah, maka Plt. Kepala Sekolah harus dicopot, dan semua pihak terkait juga harus diperiksa,” tegas Machmud.
Kelalaian Sekolah Diduga Jadi Penyebab
Para siswa dan orang tua yang mendatangi Dinas Pendidikan Sulsel diterima oleh Kabid SMA, Muhammad Nurkusuma.
Dalam pertemuan itu, mereka menyampaikan, kesalahan terletak pada pihak sekolah, terutama kepala sekolah dan operator, yang gagal menginput nilai rapor ke dalam sistem Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS).
"Kami datang ke sini untuk mencari solusi. Ini pukulan telak bagi kami karena seluruh siswa kelas XII SMAN 17 tidak bisa mendaftar SNBP," ujar Syahril, salah satu siswa yang terdampak.
Syahril menambahkan, perpanjangan waktu pendaftaran yang diberikan oleh pemerintah pun tidak berguna, karena sekolah tidak memasukkan nilai rapor ke PDSS.
"Sistem pusat baru bisa membantu finalisasi jika sekolah sudah menginput data. Namun, karena tidak ada nilai yang dimasukkan, otomatis kami semua gagal," keluhnya.
Kasus Berulang, Investigasi Diperlukan
Pada tahun 2025, beberapa sekolah mengalami kegagalan dalam SNBP, namun di Makassar, hanya SMAN 17 yang gagal mendaftarkan seluruh siswanya melalui jalur prestasi.
Kejadian serupa juga pernah terjadi di beberapa sekolah pada tahun 2024, dan saat itu solusinya adalah mereka yang gagal di jalur prestasi dapat mengikuti seleksi melalui jalur tes setelah pengumuman SNBP.
Kegagalan massal ini menjadi tamparan keras bagi dunia pendidikan Sulsel, karena SNBP seharusnya menjadi kesempatan emas bagi siswa berprestasi untuk masuk perguruan tinggi tanpa melalui ujian tertulis.
Oleh karena itu, desakan agar dilakukan investigasi menyeluruh semakin menguat, demi memastikan kejadian serupa tidak terulang di masa depan.(Hdr)