Adik Lantik Kakak Jadi Rektor, Hamdan Harap 2030, Unswa Universitas Unggul

Tanggal:

Follow Pedomanrakyat.co.id untuk mendapatkan informasi terkini.

Klik WhatsApp Channel  |  Google News

PEDOMANRAKYAT, BIMA -- Ketua Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia (MK RI) periode 2013-2015, Dr.Hamdan Zoelva, S.H.,M.H. yang juga Ketua Dewan Pembina Yayasan Pengajaran dan Ilmu Pendidikan (PIP) Bima melantik kakaknya, Prof.Dr.Ahmad Thib Raya, M.A. sebagai Rektor Universitas Nggusuwaru (Unswa) periode 2025-2029, Rabu (12/2/2025).

“Sesuai dengan Rencana Induk Pengembangan Unswa pada tahun 2034-2035, Unswa harus unggul dalam bidang penelitian,” ujar Hamdan Zoelva, ketika melantik Rektor Universitas Nggusuwaru (Unswa) melalui zoom dari Jakarta, yang dihadiri Kapolres Bima AKBP Didik Putra Kuncoro, S.I.K., M.Si, para wakil rector baru yang akan dilantik, civitas academica Unswa dan undangan.\Prof. Ahmad Thib Raya menggantikan pejabat lama Dr.Nasution, M.Pd. yang berakhir masa jabatannya 12 Februari 2025.

Prof.Ahmad Thib Raya yang juga merupakan kakak kandung Hamdan terpilih sebagai Rektor Universitas Nggusuwaru Senin (10/2/2025) berdasarkan musyawarah dalam rapat Senat Unswa di Kampus Unswa Kelurahan Mande, Kota Bima. Universitas Nggusuwaru yang merupakan gabungan Sekolah Tinggi Keguruan Ilmu Pendidikan (STIK) dan Sekolah Tinggi Teknologi (STT) Bima merger menjadi Universitas Nggusuwaru berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan Kebudaan, Pendidikan Tinggi Riset dan Teknologi Nomor 007/E/00/2023.

Universitas Unggul

Hamdan Zoelva mengatakan, jika kita membaca Rencana Induk Pengembangan (RIP) Universitas Nggusuwaru yang dibuat pada tahun 2020 dan dimulai pada tahun 2021, pada tahun 2025 adalah tahap kita mencapai status universitas. Pada tahaun 2030, akan mencapai status universitas ini menjadi universitas yang unggul. Pada tahaun 2034-2035, Unswa akan mencapai universitas yang unggul dalam bidang penelitian.

“Dalam Rencana Induk Pengembangan itu, pada tahun 2040, kita akan menjadi sebuah universitas yang memiliki standar yang diakui secara internasional,” kata Hamdan.

Rencana itu, sudah dilaksanakan dengan baik. Kita sudah membentuk universitas sejak tahun 2023, dan perjalananini sesuai dengan RIP kita.

“Alhamdulillah pada hari ini (12/2/2025), kita akan melantik rektor yang baru, yang rencana akan menjadi universitas ini lebih cepat tumbuh dan berkembang,” ujarnya.
Rektor Unswa yang baru ini, Prof.Dr.Ahmad Thib Raya, kata Hamdan, dikenal sebagai pendidik sejak awal kariernya selaku dosen dan Guru Besar dalam usia yang masih sangat muda (44 tahun), kemudian mencurahkan pengabdiannya dalam perjalanan kariernya sebagai dosen, dekan, wakil rektor universitas yang besar, yaitu UIN Jakarta, dan pernah menjadi Rektor UIN Alauddin Makassar (2015) , serta pernah menjabat Kepala Kooordinatot Perguruan Tinggi Agama Islam (Kopertais) Jakarta dan Banten. Dan sudah lama sekali menjalani kariernya, melakukan visitasi akreditasi berbagai perguruan tinggi di seluruh Indonesia. Sekarang ini dipercaya oleh Menteri Agama mengepalai Akreditasi Perguruan Tinggi Agama di seluruh Indonesia.

Baca juga :  Jelang Malam Kunci Tahun, Kapolres Keluarkan 5 Imbauan Untuk Masyarakat Toraja Utara

Kata Hamdan, dengan pengalamannya yang begitu sangat kompleks, baik di bidang organisasi, kependidikan, dosen, maupun dalam akreditasi perguruan tinggi, kita berharap universitas ini akan melaju lebih cepat perkembangannya dan mudah-mudahan bisa lebih cepat sesuai “milestone” (titik atau tahap penting dalam suatu perencanaan) yang kita sudah tentukan Bersama, pada tahun 2030 universitas ini menjadi universitas yang unggul. Memang tidak mudah untuk mencapainya karena itu harus melakukan perbaikan seluruh aspek dari universitas ini, terutama dalam bidang organisasi dan tata kelola, baik personalia, maupun tata kelola keuangan dan administrasi.

“Ini menjadi sangat penting diperbaiki. Insya Allah dalam manajemen tata kelola ini, kalau perlu kita akan menggunakan standar-standar manajemen dan tata kelola yang berlaku secara internasional. Dan, Insya Allah sangat mungkin kita lakukan berdasarkan ‘International Organization for Standardization’ (ISO),” kata Hamdan yang juga memimpin universitas berskala internasional di Jakarta.

Dia mengemukakan, ISO ini penting untuk menjadikan Unswa bisa tumbuh dengan dasar-dasar dan tata keiola yang baik. Tanpa tata kelola yang baik, maka sangat sulit kita harapkan ke depan universitas ini akan berkembang dengan baik. Walaupun kita ketahui bersama tenaga-tenaga kependidikan dan dosennya sangat kita andalkan.

Yang kedua, kata Hamdan, tantangan terbesar kita adalah bagaimana menjadikan universitas ini universitas yang unggul. Pertama, tentu adalah tata kelola organisasi dan keuangan. Kedua, standar dan kualifikasi para dosen dan pengajar. Ini penting sekali untuk segera ditingkatkan dan diperbaiki agar memenuhi kualifikasi sebagai perguruan tinggi yang unggul.

“Untuk menjadikan perguruan yang unggul, di program studi (10), haruslah semuanya atau paling tidak lebih dari setengahnya, harus unggul. Kalau tidak, kita tidak akan mencapai posisi unggul itu. Dan untuk itu, kualifikasi tenaga pengajar, sistem pendidikan dan mutu perguruan tinggi ini harus kita tingkatkan semuanya,” harap Hamdan.

Baca juga :  Tim Penyidik Kejati Sulsel Kembali Geledah 2 Tempat Kasus Mafia Tanah Pembangunan Bendungan Passeloreng

Tantangan lain, kata Hamdan, “student body” (jumlah mahasiswa). Jumlah mahasiswa kita untuk ‘running” (berkembangnya) sebuah perguruan tinggi yang baik, paling tidak memiliki minimal 5.000 mahasiswa. Unswa harus mencapai lebih dari 5.000 mahasiswa. Kita pernah memiliki pengalaman lebih dari 10.000 mahasiswa pada tahun 2009 s.d. 2011 dan seterusnya. Jumlah ini menurun ketika menghadapi masalah dan kita harus bangun kembali universitas ini.

Untuk mendapatkan “student body” yang besar, jumlah mahasiswa yang besar, kata Hamdan, harus di atas 5.000. Untuk mencapai angka ini, minimal setiap tahun kita harus menerima mahasiswa paling tidak 1.300 orang. Dengan jumlah ini, Insya Allah pada tahun ke-4, kita akan mencapai lebih dari 5.000 mahasiswa.

“Oleh sebab itu, saya berharapl, kita di seluruh jajaran universitas ini, betul-betul bahwa “student body”, jumlah mahasiswa yang memadai itu sangat penting untuk segala aspek pengembangan universitas ini, karena universitas itu berkembang dari mahasiswa. Jumlah mahasiswa yang besar akan memberikan kekuatan tersendiri bagi Unswa untuk dikembangkan, ” harap Hamdan.

Tantangan kita ke depan, imbuh Hamdan, adalah menghadapi dua sekaligus. Pertama, sebagaimana target kita, universitas ini kita jadikan sebagai universitas yang unggul dalam bidang penelitian pengemangan sains dan teknologi. Universitas yang harus pada saatnya nanti menjadi sumber pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya di Pulau Sumbawa, NTB, dan Indonesia bagian Tinmur pada umumnya.

Kedua, kita tidak semata-mata melihat dari sisi itu, tetapi pada aspek lain. “Out put” (keluaran) mahasiswa yang dihasilkan harus siap bekerja dan diterima di dunia kerja. Oleh sebab itu “link and match” (konsep keterkaitan antara dunia pendidikan dengan dunia kerja/dunia industri) dalam pengembangan Unswa, sehingga “out put”-nya tidak menganggur, tetapi langsung bisa bekerja. Kalau tidak menjadi pekerja, tetapi kita harus kembangkan mahasiswa harus menjadi pengusaha, wiraswasta yang bisa membuka lapangan kerja. Orientasi kita bukan semata-mata untuk mencari kerja, melainkan harus membangun jiwa-jiwa wirausaha yang dikembangkan di universitas ini. Sebab tidak mungkin pada saat yang akan datang dengan jumlah alumni perguruan tinggi yang demikian banyaknya di Indonesia dengan lapangan kerja yang sempit, tetapi kita harus bisa melahirkan mahasiswa-mahasiswa yang bisa bekerja mandiri untuk membangun usaha dan wirausaha.

Baca juga :  Direktris PT Jas Mulia Berinvestasi Bangun Pabrik Minyak Goreng di Kota Palopo

“Yang ketiga adalah tantangan penerapan nilai-nilai baru di universitas ini. Kita harus memiliki karakteristik nilai yang menjadi basis dalam pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, manajemen, dalam perilaku dan budaya seluruh civitas academica, baik itu mahasiswa, tenaga pendidikan, dan seluruhnya harus terus menerus mengembangkan nilai-nilai budaya yang berbasis kepada nilai-nilai Islam yang menjadi dasar pengembangan Unswa, Nilai-nilai ‘nggusuwaru’, (segi delapan), nilai ‘maja labo dahu’ (malu dan takut), yang merupakan nilai-nilai yang unggul dalam budaya Bima harus dikembangkan sebagai basis pengembangan institusi ini,” tegas Hamdan.

Tantangan yang terakhir, kata Hamdan, adalah teknologi informasi. Kita harus melakukan transformasi seluruh aspek dalam pendidikan, tata kelola dalam bidang teknologi informasi. Termasuk dalam tata kelola keuangan, manajemen, hubungan mahasiswa, dan lain sebagainya harus dimanfaatkan sedemikian rupa dengan teknologi informasi yang berkembang saat ini.

“Saya memiliki keyakinan yang sungguh-sungguh, kakak saya Rektor Unswa Prof.Dr.Ahmad Thib Raya yang memiliki pengalaman yang sangat luas di bidang pendidikan akan bisa membawa Unswa jauh lebih baik. Tetapi saya perlu ingatkan kepada seluruh civitas academica, tidak mungkin rektor berjalan sendiri. Tidak mungkin kita hanya mengharapkan kepada rektor, tetapi kita harus bekerja sama dengan seluruh, tenaga dosen, tenaga kependidikan, termasuk mahasiswa harus memiliki cita-cita dan pondasi yang sama dalam pengembangan universitas ini,” ungkap Hamdan kemudian menambahkan, Rektor belum sepenuhnya ada di Bima setiap hari karena ada tugas-tugas negara yang lain, yang harus dilaksanakan, saya minta betul, wakil tektor, para dekan, bekerja secara bersama-sama dengan inspirasi rektor. (MDA).

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terkait

Mantan Bendahara Dinkes Polman Ditetapkan Tersangka Kasus Dugaan Korupsi Anggaran Dinkes Tahun 2023

PEDOMANRAKYAT, POLMAN - Mantan Bendahara Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar (Polman) berinisial MI ditetapkan sebagai tersangka...

FPI Tantang Kapolres AKBP Edy Sabhara Tutup dan Tangkap Pemilik Diskotik dan Miras Ilegal di Pinrang

PEDOMANRAKYAT, PINRANG - Front Pemuda Intelektual (FPI) yang aktif selama ini mengawal Tempat Hiburan Malam (THM) diskotik ilegal...

Dandim Kolonel Franki Ajak Prajurit Hidup Sederhana dan Harmonis saat Kunjungi Koramil Wajo dan Bontoala

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR — Dalam upaya memperkuat komunikasi internal dan memastikan kondisi satuan tetap solid, Komandan Kodim (Dandim) 1408/Makassar,...

Dalam Rakor Percepatan Swasembada Pangan, Mentan Nyatakan Keyakinannya Kaltara Akan Bertransformasi Menjadi Provinsi Mandiri Dalam Hal Pangan

PEDOMANRAKYAT, TANJUNG SELOR - Menteri Pertanian (Mentan) RI, Andi Amran Sulaiman menyatakan keyakinannya bahwa Kalimantan Utara (Kaltara) akan...