KSOP Utama Makassar melakukan Sosialisasi Eradikasi untuk Deteren orang naik ke Kapal tanpa identitas di Pelabuhan Makassar

Tanggal:

Follow Pedomanrakyat.co.id untuk mendapatkan informasi terkini.

Klik WhatsApp Channel  |  Google News

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR – Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Utama Makassar menggelar sosialisasi "Konsep Eradikasi untuk Deteren Orang Naik ke Atas Kapal Melalui Tali Tambat dan Tanpa Identitas" di Aula Mataram KSOP Makassar, Jalan Satando Nomor 55, Kota Makassar, Rabu (12/01/2025) sore lalu.

Kegiatan ini merupakan respons tegas atas viralnya video pedagang asongan yang memanjat tali tambat Kapal KM Ciremai di Pelabuhan Soekarno Hatta (Soetta) beberapa waktu lalu.

Capt. Sahattua P. Simatupang, MM, MH, CGCAE, Kepala KSOP Utama Makassar, menegaskan insiden tersebut membahayakan keselamatan dan mengancam tata kelola pelabuhan.

"Kami telah menyiapkan solusi terintegrasi dengan koordinasi pusat, operator pelabuhan, dan PT Pelni untuk mencegah terulangnya aksi serupa," tegasnya, via pesan singkat kepada media ini, Sabtu, 15 Februari 2025.

Langkah Strategis : Dari Identifikasi hingga Pengawasan 24 Jam

Beberapa inisiatif yang diungkapkan meliputi:
1. Program IDC (Identifikasi, Deteksi, Cegah) : Setiap individu yang naik ke kapal wajib melalui proses identifikasi di satu pintu khusus.
2. Uji Coba Sistem Deteren : Pemasangan penghalang fisik dan teknologi di area tali tambat untuk memutus akses ilegal.
3. Pembangunan Maritime Coordination Center (MCC) : Ruang pemantauan 24 jam yang terintegrasi dengan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) untuk evaluasi real-time.
4. Sinkronisasi SOP Naik-Turun Penumpang : Penyesuaian prosedur operasional di Pelabuhan Soetta demi keamanan dan keteraturan.

Pendekatan Humanis : Dari Pedagang Liar ke Mitra Asongan

Tak hanya tindakan preventif, KSOP juga merancang solusi jangka panjang dengan menjadikan pedagang asongan sebagai mitra resmi.

"Kami sedang berkoordinasi dengan PT Pelni dan Pelindo untuk mengatur distribusi dagangan secara legal, sehingga mereka tak perlu mengambil risiko dengan memanjat kapal," jelas Sahattua. Langkah ini diharapkan mengurangi konflik sekaligus meningkatkan pendapatan pedagang.

Baca juga :  Kerjasama Departemen Teknik Kelautan Unhas, PII Cabang Makassar Gelar Sosialisasi Area Aktivitas Wisata Pantai Biru

Evaluasi Menyeluruh dan Komitmen Jangka Panjang

Capt. Sahattua mengakui, perbaikan tata kelola pelabuhan membutuhkan waktu. "Ini perjalanan panjang. Ke depan, kami akan intensifkan kolaborasi dengan semua pemangku kepentingan, termasuk masyarakat sekitar, agar Pelabuhan Makassar menjadi contoh pelabuhan modern yang aman, humanis dan berbasis manajemen resiko,” tutupnya.(Hdr)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terkait

Kualifikasi Piala Asia U23 2026 Grup J : Korsel Gilas Laos, Indonesia Bantai Macau

PEDOMANRAKYAT, SIDOARDJO - Tim Garuda Muda U-23 membantai Macau 5-0 tanpa balas dalam lanjutan pertandingan Kualifikasi Piala Asia...

HMJ Matematika UNM Gelar Inaugurasi INTEG24L MATHLANTIC di Gedung Mulo

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR – Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Makassar (F-MIPA...

Kereta Kencana Kraton Yogyakarta Jadi Daya Tarik Peserta Temu Nasional IV Ika Smansa Makassar

PEDOMANRAKYAT, JOGYAKARTA - Temu Nasional IV Ika Smansa Makassar di Yogyakarta dimeriahkan dengan berbagai kegiatan, termasuk silaturahmi dan...

Rombongan Arisan UMI ” Jokka-Jokka ” ke Malaysia: Mengunjungi Batu Caves, Menara Kembar dan Colmar Tropicale

PEDOMANRAKYAT, MALAYSIA - Pada kesempatan kali ini, rombongan Arisan UMI yang merupakan salah satu unit usaha dari Yayasan...