PEDOMANRAKYAT, SINJAI -- Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KP-RI) Ikhlas Kementerian Agama (Kemenag) Sinjai menggelar Rapat Anggota Tahunan (RAT) ke 37 Tahun Buku 2024.
Kegiatan ini dirangkaiakan dengan pemilihan pengurus dan badan pengawas periode 2025-2027 yang bertempat di Auditorium Andi Azikin di jalan Persatuan Raya,Rabu (26/2/2025).
Dalam RAT ini dihadiri oleh Kadis Koperasi, UKM dan Tenaga Kerja Sinjai Ir.H. Muh. Ramlan Hamid, Ketua Dekopinwil Sulsel Drs. Asrullah Awing, Kepala Kantor Kemenag Sinjai H. Farid Wajedi , Ketua PKPRI Sinjai Safri Sehu, Pengurus Dekopinda Sinjai, Ketua MUI Sinjai H. Abdul Hamid DM dan para Eks Kepala Kantor Kemenag Sinjai.
Ketua KP-RI Ikhlas, H. Roslan dalam laporannya menyampaikan bahwa KPRI Al Ikhlas saat ini omzet penjualan mencapai Rp 14 milyar lebih dan memperoleh Sisa Hasil Usaha (SHU) kotor sebesar Rp 1,5 milyar serta SHU bersih Rp 841 juta lebih.
"Alhamdulillah SHU bersih tahun buku 2024 menungkat dibandinga tahun buku 2023 lalu yang jumlahnya 757 juta rupiah lebih, dengan jumlah anggota srbanyak 530 anggota," jelasnya.
Kepala Kantor Kemenag Sinjai H. Farid Wajedi menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada Ketua dan Pengurus KPRI Ikhlas yang melaksanakan kegiatan ini.
Menurutnya, RAT ini penting dilaksanakan untuk mengevaluasi kepengurusan dalam setahun terakhir serta menentukan langkah strategis selanjutnya agar koperasi ini semakin kuat.
Sementara itu Kadis Koperasi, UKM dan Tenaga Kerja Kabupaten Sinjai Ir. Ramlan Hamid yang membuka kegiatan ini menyampaikan penghargaan yang tinggi dengan terlaksananya kegiatan RAT ini.
Pelaksnaan RATbyang dilaksnakan tepat waktu ini sesuai dengan undang-undsng koperasi bahwa setiap koperasi primer wajib melaksanakan RAT paling lambat 3 bulan setelah tutup buku.
"Atas nama Pemerintah Daerah kami mengucapkan terima kasih kepada KPRI Ikhlas yang dilaksanakan tepat waktu," ucapnya.
Lebih lanjut dikatakan, bahwa dengan pemerintahan baru di bawah Presiden Prabowo Subianto, kedudukan koperasi akan semakin kokoh dengan dibentuknya kementerian tersendiri yang khusus menangani koperasi.
"Artinya perhatian Pemerintah Pusat terhadap koperasi semakin besar. Komitmen bapak Presiden ingin mengembalikan kejayaan koperasi sebagai soko guru nasional," ugkapnya.