Polres Maros Tegas Tangani Dugaan Aliran Sesat Tarekat Ana’ Loloa di Tompobulu

Tanggal:

Follow Pedomanrakyat.co.id untuk mendapatkan informasi terkini.

Klik WhatsApp Channel  |  Google News

PEDOMANRAKYAT, MAROS – Pihak kepolisian kembali menunjukkan ketegasan dalam menangani aliran sesat Pangissenganna Tarekat Ana' Loloa yang kian mengusik ketentraman masyarakat Kabupaten Maros.

Aksi penanganan ini dilakukan oleh Kapolsek Tompobulu Polres Maros, AKP Makmur, bersama Danramil Tompobulu, Kepala Desa, dan petugas KUA.

Pada kunjungan terbarunya ke lokasi, tim gabungan langsung mengunjungi rumah pimpinan tarekat yang diketahui di Tompobulu.

Namun, saat tiba di lokasi, pimpinan tarekat tersebut yang dikenal dengan nama Perempuan Patta Bunga ternyata tidak berada di tempat. "Yang ada hanya pengikutnya yang menjaga rumah," ujar Kapolsek AKP Makmur, Jumat, 07 Maret 2025.

Selama operasi, tim gabungan melakukan interogasi terhadap beberapa pengikut tarekat yang berada di lokasi.

Selain itu, mereka menemukan berbagai barang bukti yang mencerminkan kegiatan keagamaan yang tidak biasa. Di antara barang yang ditemukan terdapat spanduk yang menampilkan silsilah penganut tarekat serta tasbih berukuran besar yang terpajang di dinding.

Menurut keterangan yang didapat dari salah satu pengikut, tarekat Ana' Loloa memiliki sekitar 50 anggota yang tersebar tidak hanya di Kecamatan Tompobulu, tetapi juga di luar wilayah Kabupaten Maros.

Kegiatan keagamaan tarekat ini pun rutin dilakukan setiap malam Senin pasca sholat isya, dengan para pengikut yang mengenakan rompi khusus seharga Rp250.000 sebagai simbol keanggotaan dalam ibadah dzikir beramai-ramai yang dipimpin oleh Patta Bunga.

Perlu diketahui, sejak Oktober tahun lalu, Polres Maros telah melakukan klarifikasi terhadap aliran sesat ini yang pertama kali muncul di Dusun Bonto-bonto, Desa Bonto Somba, Kecamatan Tompobulu.

Aliran Pangissenganna Tarekat Ana' Loloa dinilai menyimpang dari ajaran Islam karena menambahkan rukun Islam menjadi sebelas dan mengajarkan, ibadah haji di Tanah Suci Makkah tidak sah, kecuali jika dilakukan ke Gunung Bawakaraeng.

Baca juga :  Pangdam Bersama Bupati Maros Cek Kebutuhan Sembako Bulan Ramadhan di Pasar Tramo

Pihak kepolisian menegaskan, ajaran dan praktik tarekat tersebut telah dinyatakan sesat karena bertentangan dengan akidah Islam yang benar.

Dalam waktu dekat, Polres Maros akan mempertemukan pimpinan tarekat dan para pengikutnya dengan pihak pemerintah serta Majelis Ulama Kabupaten Maros guna menyelesaikan persoalan yang ada dan mengembalikan ketertiban di masyarakat.

"Kami berharap dengan pendekatan yang tegas dan koordinasi dengan pemerintah serta tokoh agama, permasalahan aliran sesat ini dapat segera dituntaskan demi menjaga keamanan dan ketentraman warga Kabupaten Maros," Kapolsek Tompobulu Polres Maros, AKP Makmur, menandaskan.(Hdr)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terkait

Kunjungi Kodim Kolaka, Pangdam Bangun Nawoko Tegaskan Pengabdian TNI Harus Hadir Nyata di Tengah Masyarakat

PEDOMANRAKYAT, KOLAKA - Kunjungan kerja Pangdam XIV/Hasanuddin Mayjen TNI Bangun Nawoko ke Kodim 1412/Kolaka berlangsung dalam suasana hangat...

Bupati Halut Pastikan Pesawat Rute Kao Manado Akan Beroperasi di Awal Desember 2025

PEDOMANRAKYAT, HALMAHERA UTARA - Bupati Halmahera Utara (Halut) Dr. Piet Hein Babua, M.Si terus melakukan peningkatan pelayanan untuk...

Kadis Kominfosan Halut Teken Kerjasama dengan Universitas Dr Soetomo Surabaya

PEDOMANRAKYAT, HALMAHERA UTARA - Dalam rangkaian kegiatan Diskusi Strategis dengan tema “Hilirisasi Kelapa Sebagai Role Model Penguatan Ekonomi...

Tampil Sebagai Pemateri, Bupati Halut Paparkan Strategisnya Hilirisasi Kelapa Sebagai Role Model Penguatan Ekonomi Daerah

PEDOMANRAKYAT, HALMAHERA UTARA - Bupati Halmahera Utara (Halut), Piet Hein Babua, mengikuti Diskusi Strategis dengan tema 'Hilirisasi Kelapa...