Sudirman Saad Resmi Dilantik Menjabat Deputi BP Batam, Satu Lagi Putra Sulsel yang Mengikuti Jejak BJ Habibie

Tanggal:

Follow Pedomanrakyat.co.id untuk mendapatkan informasi terkini.

Klik WhatsApp Channel  |  Google News

Latar belakang pendidikannya pun sangat kuat, dengan gelar S1 Ilmu Hukum dari Universitas Hasanuddin, S2 dan S3 Ilmu Hukum dari Universitas Gajah Mada.
Selain itu, Sudirman telah menerima berbagai penghargaan atas dedikasinya, termasuk Satya Lancana Karya Satya 10 Tahun dan 20 Tahun dari Presiden Republik Indonesia.

Pengalamannya di berbagai lembaga pemerintahan juga patut diacungi jempol. Ia pernah menjabat sebagai Anggota Komite Pesisir Pemprov DKI Jakarta (2018-2019), Komisaris Utama PT Garam (2015-2017), Direktur Jenderal Kelautan, Pesisir, dan Pulau-Pulau Kecil di Kementerian Kelautan dan Perikanan (2010-2015), serta berbagai posisi strategis lainnya di kementerian yang sama.

Tidak hanya di pemerintahan, Sudirman juga aktif di dunia akademik. Sejak 1987 hingga sekarang, ia menjadi dosen di Fakultas Hukum dan Program Pascasarjana Universitas Hasanuddin, Makassar.

Dalam kesempatan lain Sudirman Saad mengungkapkan pandangannya tentang sejarah dan perkembangan Otorita Batam dalam sebuah diskusi publik.

Menurutnya, sejak dibentuk pada 1971, Otorita Batam tidak ditujukan untuk permukiman, melainkan sebagai kawasan industri dan pariwisata.
“Seluruh tanah di wilayah Otorita Batam menjadi hak pengelolaan Otorita Batam,” tegas Sudirman dalam diskusi yang membahas Konflik Pertanahan dan Penanganan Dampak Sosial Proyek Strategis Nasional Pulau Rempang.

Ia menjelaskan, hak pengelolaan tersebut mencakup Pulau Batam, Pulau Galang, Pulau Rempang, dan pulau-pulau kecil di sekitarnya. Bahkan setelah Otorita Batam berubah menjadi BP Batam, hak pengelolaan tersebut tetap tidak berubah.

Sudirman juga menyoroti peran penting BJ Habibie, yang pernah menjabat sebagai Kepala Otorita Batam. Menurutnya, Habibie telah memberikan kontribusi besar dengan membangun enam jembatan yang menghubungkan pulau-pulau di Batam.
Jembatan-jembatan tersebut dinamai berdasarkan tokoh-tokoh Melayu, seperti Raja Ali Haji, sebagai bentuk penghargaan terhadap budaya Melayu.

Baca juga :  BAZNAS Salurkan Zakat Terikat Dari Tokoh Massenrempulu Untuk Mustahik Di Enrekang

“Jadi tidak benar bahwa Pemerintah tidak memperhatikan Suku Melayu,” ujarnya. (Aan’82)

1
2
TAMPILKAN SEMUA

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terkait

Siswa SMKN 1 Sinjai Rutin Salat Jum’at di Sekolah

PEDOMANRAKYAT, SINJAI -- Ribuan siswa UPT SMK Negeri 1 Sinjai menunaikan salat Jumat secara berjamaah di Masjid Darul...

Andi Mahyanto Ajak ASN Bersatu Bangun Sinjai

PEDOMANRAKYAT, SINJAI -- Wakil Bupati Sinjai Andi Mahyanto Mazda mengajak Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk berkomitmen dengan hati...

Bersaing Dengan Makassar, Sekda Sinjai Optimis Biringere Raih Juara I

PEDOMANRAKYAT, SINJAI --- Sekretaris Daerah Sinjai Andi Jedrianto Asapa kembali memantau kesiapan Kelurahan Biringere, Kecamatan Sinjai Utara menjelang...

Pemkab Sinjai Anggarkan Program Rumah Tidak Layak Huni

PEDOMANRAKYAT, SINJAI -- Pemerintah Kabupaten Sinjai melaksanakan Upacara Peringatan Hari Kesadaran Nasional (HKN) di Halaman Kantor Bupati Sinjai,...