PEDOMANRAKYAT, SIDNEY -- Harapan masyarakat terhadap tim nasional Indonesia di bawah besutan pelatih asal Belanda Patrick Kluivert ternyata belum meggembirakan. Asa publik Indonesia terlalu tinggi dengan melihat bahwa tim nasional Garuda ini didominasi pemain naturalisasi yang banyak merumput di Eropa.
Namun dalam lanjutan npertandingan Gru C Zona Asia Piala Dunia 2026 di Sydney Stadion, Australia, Kamis (20/3/2025) malam waktu Australia, tim tuan rumah menang besar atas Indonesia dengan skor 5-1. Pada babak pertama, Australia sudah unggul 3-0. Dalam pertandingan lain di Grup C, hingga menit ke-40 Jepang masih bermain imbang dengan tamunya, Bahrain dalam pertandingan di Tokyo, Jepang.
Dengan kemenangan ini Australia kian mantap di peringkat II klasemen sementara dengan poin 10, sementara Indonesia masih berada di peringkat 5 dengan poin 6. Indonesia masih memiliki harapan meraih poin penuh dalam dua laga di kendang, menghadapi Bahrain 25 Maret 2025 di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta dan menjamu China 5 Juli 2025.
Menghadapi Jepang 10 Juli 2025 di Tokyo, dalam partai tandang, Indonesia tidak banyak berharap, kecuali Jepang menurunkan pemain lapis kedua karena posisinya sebagai pemuncak klasemen tidak akan bergeser.
Pada babak pertama, Indonesia langsung mengambil inisiatif menyerang. Memanfaatkan format 4-3-3, Indonesia mampu menekan lebih awal terhadap tim tuan rumah. Bahkan Indonesia memperoleh peluang emas ungggul lebih awal ketika pada menit ke-11 Rafael Struick diambil di kota terlarang Australia.
Namun Kevin Dijks yang bertindak sebagai algojo gagal menaklukkan kiper Australia Mathew Ryan. Bola tembakannya menghantam tiang gawang dan mental kembali ke tengah lapangan. Gagal mencetak gol hadiah penalti memberi isyarat Indonesia sulit memenangkan pertandingan melawan Australia.
Australia, malah memperoleh hadiah penalti dari wasit asal Yordania Adham Mohammad Makhmek pada menit ke- 18 yang dieksekusi oleh Martin Boyle. Dua menit kemudian, Australia menambah keunggulan menjadi 2-0 pada menit ke-20 melalui Vellupillay yang berhasil memanfaatkan bola lambung dari belakang pertahanannya dan seorang diri menghadapi kiper Indonesia Marten Paes.
Paes yang mencoba menghadang, terkecoh karena Vellopillay memberikan bola voli yang langsung menggetarkan jalanya.
Australia menambah satu gol lagi pada menit 32 melalui J. Irvinne yang memanfaatkan bola mental dari Marten Paes yang berhasil menggagalkan tendangan pertama.
Indonesia yang praktis menguasai jalannya pertandingan pada sisa-sisa waktu pertandingan babak pertama, namun para pemain Australia langsung menerapkan pertahanan rapat sehingga menyulitkan pemain Indonesia mendekati kotak 16. Umpan yang dibangun dari sisi kiri wilayah pertahanan lawan yang menempatkan Struick sulit mendekati gawang. Demikian dari sisi kanan melalui Marselino sulit memperoleh peluang mencetak gol.
Dari pertandingan ini tampak penampilan timnas Indonesia belum padu karena baru dua hari sempat berlatih bersama. Tampak kerja sama tim belum padu. Serangan-serangan ke daerah lawan, lebih banyak lahir dari umpan Panjang ke daerah pertahanan Australia. Berbanding terbalik dengan Australia yang memanfaatkan umpan-umpan lambung mampu membuat pemain Indonesia kalah “sprint” dan mampu mencetak gol. Misalnya pada gol kedua yang diciptakan Vellupillay pada menit ke-21.
Memasuki babak kedua, Indonesia mencoba meningkatkan serangan. Beberapa kali memperoleh peluang , namun pemain Indonesia sulit memperoleh peluang melepaskan tembakan terarah ke gawang Australia. Pada menit ke-6i Australia matah menambah keunggulan melalui Luis Miller melalui sundulan kepala memanfaatkan tendangan pojok di sebelah kanan daerah pertahanan Indonesia. Sandy Walls sama sekali tidak menjaga Miller
yang berdiri bebas di belakangnya. Dengan tandukan bola rendah, Kembali Marten Paes memungut bola keempat kali di dalam jaringnya.
Pada menit ke-77 Indonesia berhasil memperkecil ketertinggalannya melalui Ola Romanij setelah berhasil menguasai bola dan melewati pemain belakang Australia. Melalui tendangan melenting, Romeny berhasil menaklukkan kiper Australia, Ryan, kedudukan berubah menjadi 4-1. Pada menit ke-90, Australia kembali menambah keunggulan menjadi 5-1 melalui J. Irvine dengan sundulan memanfaatkan bola tendangan pojok dari sisi kanan pertahanan Indonesia. Kedudukan ini hingga pertandingan usai tidak berubah, 5-1 untuk Australia.
Indonesia memang menguasai 60% jalannya pertandingan, namun peluang menetak gol ke daerah lawan sangat terbatas. Pada akhir babak pertama, masuknya Ramadhan Sananta juga kurang maksimal dan umpan-umpan silangnya tidak diimbangi oleh pergerakan temannya pada sisi yang lain.
Klasemen Grup C
1. Jepang 6 5 1 0 16
2. Australia 7 2 4 0 10
3. Arab Saudi 6 1 4 1 6
4. Bahrain 6 1 3 2 6
5. Indonesia 7 1 3 2 6
6. China 6 1 3 2 6
Jadwal Grup C Asia
25 Maret 2025 Indonesia vs Bahrain di SU Gelora Bung Karno
5 Juli 2025 Indonesia vs China di SU Gelora Bung Karno
10 Juli 2025 Jepang vs Indonesia di Tokyo Jepang. (MDA).