Rektor IPB University Apresiasi Capaian Serapan Gabah yang Cukup Tinggi Tahun Ini, Arif Satria : Kado Istimewa Lebaran

Tanggal:

Follow Pedomanrakyat.co.id untuk mendapatkan informasi terkini.

Klik WhatsApp Channel  |  Google News

PEDOMANRAKYAT, BOGOR - Serapan gabah yang dilaksanakan Perum Bulog selama panen raya tahun ini mengalami lonjakan kenaikan yang sangat signifikan, yaitu mencapai 2000 persen lebih apabila dibandingkan dengan tahun 2015 lalu yang hanya sebesar 30.964 ton.

Kenaikan ini terjadi setelah pemerintah menetapkan harga HPP gabah kering panen sebesar Rp 6.500 perkilogram dari yang sebelumnya Rp 5.500 perkilogram. Kabar baik ini turut menyedot perhatian sejumlah pihak yang merespons positif atas upaya pemerintah, khususnya kementerian pertanian (Kementan) dalam mewujudkan swasembada beras.

Mengenai hal ini, Rektor IPB University, Arif Satria mengapresiasi capaian serapan gabah yang cukup tinggi tahun ini. Dia pun menyebut bahwa prestasi tersebut merupakan kado istimewa lebaran bagi seluruh komponen bangsa.

“Ini kado istimewa lebaran dan juga prestasi yang luar biasa yang perlu terus dipertahankan,” kata Arif, Sabtu, 29 Maret 2025.

Bagi Arif, kolaborasi Kementan dan Bulog sejauh ini mampu membuahkan hasil terhadap kenaikan produksi dan juga serapan gabah petani hingga menjadi yang tertinggi dalam beberapa tahun terakhir.

“Saya mengapresiasi kerjasama Bulog dan Kementan dalam meningkatkan capaian serapan yang sangat tinggi ini, yaitu 725 ribu ton,” katanya.

Kendati demikian, Arif mengingatkan bahwa pemerintah dan juga petani harus menjaga kualitas gabah agar tetap tinggi sehingga antara kualitas dan kuantitas sama-sama bisa dipertahankan untuk menjaga beras nasional.

“Langkah berikutnya yang harus ditempuh adalah bagaimana meningkatkan kualitas gabah petani sehingga kualitas beras bulog juga semakin tinggi. Jadi kuantitas dan kualitas sama-sama kita tingkatkan,” katanya.

Sementara itu, Analis Komunikasi Politik, Hendri Satrio mengatakan bahwa keberhasilan ini merupakan buah dari kekompakan antar lembaga bidang pangan yang bergerak dibawah tangan dingin Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman.

Baca juga :  Implementasikan Perintah Harian Kasad, Pangdam XIV/Hsn Salurkan Sejumlah Bantuan ke Panti Asuhan

“Saya sih oke ya dengan data ini, prestasi luar biasa. Ingat, pangan itu sektor dasar yang menentukan nasib bangsa kita ke depan. Jadi saya apresiasi kinerja bulog dan Menteri Pertanian (Andi Amran Sulaiman) yang terus bekerja meningkatkan produksi dalam negeri,” katanya.

Sebagai informasi, serapan gabah pada 28 Maret 2025 tercatat mencapai 725.513 ton setara beras atau meningkat 2.243,09 persen bila dibandingkan tahun 2015 yang hanya 30.964 ton. Serapan gabah tahun ini juga jauh meningkat sebesar 1.970,53 persen bila dibandingkan serapan tahun lalu yang hanya 35.040 ton. Sedangkan rata-rata serapan 2015 sampai 2024 mencapai 152.082 ton.

Capaian ini sejalan dengan Badan Pusat Statistik (BPS) yang melaporkan lonjakan produksi beras nasional pada periode Januari-Maret 2025 sebesar 52,32% dibandingkan periode yang sama tahun 2024, mencapai 8,67 juta ton, dengan potensi luas panen padi mencapai 2,83 juta hektar.

Bahkan Produksi beras di periode Januari-April 2025 diperkirakan akan mencapai angka tertinggi dalam tujuh tahun terakhir. Produksi padi pada periode tersebut diprediksi mencapai 13,95 juta ton, meningkat 25,99% atau naik 2,88 juta ton dibandingkan tahun sebelumnya.

Peningkatan serap gabah petani tidak bisa dilepaskan dari kebijakan HPP gabah yang saat ini mencapai Rp6.500 perkilogram. Penetapan HPP ini juga disertai denagn penghapusan rafaksi sehingga gabah wajib dibeli dalam kondisi apapun.

“Komunikasi pemerintah untuk isu penyerapan gabah juga baik, ini tumben baik, tidak seperti kasus lainnya, maka dengan komunikasi yang baik, koordinasi juga baik sehingga, saat pemerintah memberikan tambahan anggaran sebesar Rp 16,6 triliun untuk Perum Bulog bisa terlaksana,” kata Hensa, sapaan akrab Hendri Satrio.

Selain itu, Hensa mengatakan bahwa terdapat peran besar yang dilakukan jajaran Kementerian Pertanian dalam meningkatkan produksi sehingga tahun ini pemeintah memutuskan untuk tidak melakukan kebijakan impor.

Baca juga :  Hadiri Puncak HUT Sulsel, Bupati ASA : Semoga Sulsel Semakin Maju dan Berkembang

“Menteri Amran menyadari perlunya kolaborasi antar kementerian maupun lembaga, termasuk di level bawah seperti PPL (Penyuluh Pertanian Lapangan),” jelasnya. (*)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terkait

Dukung Pembangunan Generasi Unggul, TP PKK Pinrang Hadirkan Rumah Gizi di Tiap Kecamatan

PEDOMANRAKYAT, PINRANG – Pemenuhan gizi adalah salah satu kunci utama dalam pembangunan generasi unggul yang menjadi cita-cita bersama....

Sehari di SMAN 13 Bulukumba, Disupervisi, Disurvei, dan Disuguhi Makan Gratis

PEDOMANRAKYAT, BULUKUMBA — Awal pekan ini, aktivitas di SMAN 13 Bulukumba berlangsung lebih padat dari biasanya. Dalam satu hari,...

Warga Maccini Sombala Keluhkan Dua Pekan Air PDAM Tak Mengalir

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR – Warga di Kelurahan Maccini Sombala, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar, mengeluhkan layanan air bersih dari Perusahaan Daerah...

Pangdam, Mayjen TNI Windiyatno Sambut Dankodaeral VI di Makodam Hasanuddin

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR - Dalam semangat memperkuat persatuan dan soliditas antarmatra, Pangdam XIV/Hasanuddin Mayjen TNI Windiyatno menerima kunjungan silaturahmi...