Dalam P5 ini, siswa dituntut untuk membuat jajanan tradisional yang memiliki nilai budaya yang tinggi. Para siswa bukan hanya sekedar tau nama kue yang akan dibuatnya, tapi mereka juga harus tahu tentang jejak sejarah kue itu, bahan, cara membuatnya serta kandungan gizi dari jajanan tradisional yang akan dibuatnya. Mengapa harus mengetahui jejak sejarah dari jajanan tersebut, karena dalam penilaian siswa tersebut akan ditanya.
Pada P5 semester pertama, para siswa dibebani tugas membuat anyaman dari bambu.
Hari ini, Kamis para siswa akan membuat jajanan tradisional seperti Sanggara balanda, onde onde dan bannang-bannang. Sementara untuk lauknya adalah Ikan pallumara, Kapurung, dan ayam palekko ( rica-rica ).
Dengan mengetahui kearifan lokal, siswa dapat menghargai warisan budaya yang telah diwariskan oleh nenek moyang mereka. Membantu siswa membangun identitas dan rasa kebanggaan terhadap daerah mereka. Yang pada akhirnya, menyadarkan siswa akan pentingnya melestarikan budaya dan tradisi lokal.
Penting bagi siswa untuk memahami dan menghargai budaya dan identitas daerah mereka, untuk membangun kesadaran dan kreativitas yang lebih baik.
Dengan demikian, P5 di SD Sambung Jawa merupakan salah satu contoh upaya untuk mempromosikan kearifan lokal dan membangun kesadaran siswa akan pentingnya melestarikan budaya tradisional. ( ab )