Taruna juga menegaskan pentingnya akses terhadap obat inovatif seperti advanced therapy medicinal products (ATMP) dan perlunya kolaborasi lintas sektor untuk memperkuat kapasitas nasional.
“Konsep ABG menjadi kunci untuk menghadirkan inovasi dan efisiensi dalam sistem kesehatan,” ujarnya.
Dalam sesi High-Level Panel Discussion, Taruna menyampaikan presentasi pembuka berjudul “Challenges in Expedited Approval of COVID-19 Pandemic Vaccines: BPOM Experience”, yang mengulas langkah BPOM dalam mempercepat persetujuan vaksin selama pandemi.
Konsep ABG yang diangkat Taruna mendapatkan apresiasi tinggi dari peserta dunia. Adam Hacker, Director and Global Head of Regulatory and Quality CEPI, menyebut pendekatan tersebut sebagai terobosan penting yang layak diadopsi secara global.
“Konsep ini harus ditransformasikan ke tingkat internasional,” kata Hacker. (*)