“Waktu diperiksa di klinik, kadar gulanya sudah 400, tekanan darahnya hanya 60. Setelah dirujuk ke rumah sakit, gulanya malah naik di atas 500 dan tensinya terus turun,” ujar Nurdin saat dihubungi, Selasa sore.
Menurut Nurdin, selama di Tanah Suci, ibunya selalu menggunakan kursi roda dan membutuhkan pendampingan penuh. Kondisinya menurun drastis sejak tiba di Madinah.
Pembimbing ibadah Kloter I Embarkasi Makassar, H. Saenong, juga membenarkan kabar wafatnya Amirah. Saat dihubungi, ia sedang dalam perjalanan menuju tempat pemakaman di Soraya, Makkah, bersama Nurdin.
“Almarhumah sudah lama mengidap diabetes. Dari awal memang kondisinya lemah, tapi tetap bersemangat menjalankan ibadah,” ucap Saenong.
Amirah menjadi jemaah pertama dari Embarkasi Makassar yang wafat di musim haji 1446 H/2025 M ini. PPIH mencatat, almarhumah akan dimakamkan di Makkah sesuai ketentuan setempat. (Hdr)