PEDOMAN RAKYAT - BONTOSUNGGU. Bupati Jeneponto, Paris Yasir, secara resmi melepas 171 orang peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) Institut Turatea Indonesia (INTI) Jeneponto tahun 2025. Kegiatan ini merupakan KKN ke-4 dan Tematik ke-3 yang akan disebar di lima kecamatan di Kabupaten Jeneponto. Acara pelepasan dilaksanakan di halaman Kampus INTI, Senin 19/05/2025.
Sebagai alumni INTI dan Ketua Ikatan Alumni (IKA) INTI, Bupati Paris Yasir menunjukkan komitmennya dalam mendukung kegiatan akademik dan pembangunan di daerahnya. Pelepasan peserta KKN ini menjadi simbol sinergi antara pemerintah daerah dan institusi pendidikan dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
KKN INTI Jeneponto tahun 2025 ini diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata dalam pembangunan daerah, terutama dalam meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan. Peserta KKN akan melakukan berbagai kegiatan, seperti penyuluhan, pelatihan, dan pengabdian masyarakat.
Pelepasan peserta KKN INTI Jeneponto oleh Bupati Paris Yasir menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam mendukung kegiatan akademik dan pembangunan. Dengan sinergi antara pemerintah dan institusi pendidikan, diharapkan KKN ini dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat Jeneponto.
Bupati Jeneponto, Paris Yaser, dalam sambutannya menyampaikan dukungan dan apresiasi kepada mahasiswa KKN INTI yang siap mengabdi di masyarakat. Ia berharap agar mahasiswa dapat menjalankan program KKN dengan baik dan memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat Jeneponto.
" INTI harus menjadi garda terdepan, harus berkontribusi seperti penurunan angka stunting dan kebersihan lingkungan," ujar Paris.
"Jangan jadikan KKN ini penggugur kewajiban. Karena sejujurnya, tidak ada perbuatan dimuka bumi ini yang sia-sia kita lakukan," tambahnya.
Bicara soal stunting sangat kompleks bukan cuma anak tapi juga yang berisiko stunting. Yang berisiko adalah salah satunya pernikahan dini. Mengapa pernikahan dini masuk dalam kategori berisiko stunting. Karena, sebelum nikah dia hanya mengurus diri dan hapenya. Begitu nikah sudah banyak yang harus dia urus, termasuk urus keluarga. Berarti makin kompleks permasalahannya mengakibatkan dia tergolong kategori berisiko stunting.
Dengan ikut sertanya mahasiswa KKN INTI Jeneponto dalam penanganan stunting, stunting di Jeneponto bisa turun sampai 10 persen dari 39 persen.
Untuk KKN Tematik angkatan ke-3 tahun akademik 2025, para mahasiswa akan disebar di lima kecamatan seperti kecamatan Binamu, Tamalatea, Bontoramba, Turatea dan Kecamatan Tarowang di Kabupaten Jeneponto
171 Orang Peserta KKN
Wakil Rektor 1 Ali Syahban Amir, S.Pd., M.Pd, yang juga ketua Tim koordinasi KKN kepada PR.co.id, jumlah mahasiswa yang ikut KKN 171 orang , merupakan peserta mahasiswa angkatan 2022 dari 5 prodi.
Mahasiswa tersebut dibagi ke 5 kecamatan, seperti kecamatan Binamu, Tamalatea, Bontoramba, Turatea dan Kecamatan Tarowang
Tema kegiatan KKN tahun 2025 adalah "Tumbuh Berkembang, Hentikan stunting- majukan pendidikan "
Tematik fokus pada fasitator penurunan stunting, dan pendataan anak putus sekolah (APS) di Jeneponto.
Menurut Ali Syahbana Amir, pendataan APS mendapat dukungan langsung dari Bupati Jeneponto. Sementara untuk stunting didukung langsung oleh Wakil Bupati Jeneponto Islam Iskandar selaku Ketua Tim Percepatan penurunan stunting (TPPS) Jeneponto.
Ali Syahbana Amir juga menjelaskan, untuk pendataan dan penyaluran gizi bagi penderita stunting melalui program CESS & GAMMARA mendapat dukungan dari direktur RSUD Lanto Dg. Pasewang yang sudah dikuatkan dengan MoU dan Implementation Agreement ( IA ) antara INTI dan RSUD Lanto Dg. Pasewang Jeneponto. ( ab )