Apa yang Salah di SPMB Sulsel ???

Tanggal:

Follow Pedomanrakyat.co.id untuk mendapatkan informasi terkini.

Klik WhatsApp Channel  |  Google News

Oleh Syahid Arsjad (Pemerhati Pendidikan dan Pengurus Wilayah KAHMI Sulsel)

Ide SMA unggulan di Sulsel tentu bermaksud baik, membangun SDM unggul Sulsel di masa depan. Namun ide baik ini tidak terkawal dengan baik, justru malah menimbulkan kisruh. Orang tua dan siswa banyak yang tidak puas, dan dilampiaskan di media sosial.

Beberapa fakta yang bisa ditemukan di berbagai media sosial terkait pelaksanaan Tes Potensi Akademik (TPA) TPA dan Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB), di antaranya :

1. Tidak adanya sosialisasi tentang teknis pelaksanaan TPA, termasuk perangkat apa yang boleh dan tidak boleh digunakan, sehingga beberapa calon siswa panik saat hari H.

2. Ada beberapa soal TPA membingungkan karena tidak memiliki jawaban yang benar.

3. Ada beberapa soal TPA yang tidak bisa terbuka karena jaringan bermasalah.

4. Soal TPA bisa di screenshot sehingga dapat disebarkan pada hari-hari berikutnya.

5. Soal spasial maupun pilihan jawaban yang gambarnya tidak bisa terbaca.

6. Peserta ujian bisa membuka aplikasi lain saat mengerjakan soal, misal WhatsApp dan aplikasi AI (ChatGPT).

7. Pelaksanaan ujian TPA tanpa difasilitasi komputer dan jaringan sehingga siswa bekerja dengan HP masing-masing.

8. Pelaksanaan ujian di hari pertama yang tertunda karena tidak siap, sehingga dipindahkan ke hari terakhir.

Banyaknya persoalan ini menyebabkan 300 calon siswa mendapat nilai 0. Melihat fakta-fakta ini, wajar jika kredibilitas dan akuntabilitas penyelenggara TPA SPMB Sulsel dipertanyakan.

Pihak Dinas Pendidikan seharusnya mengakui kisruh ujian TPA ini, sehingga tidak bisa dijadikan acuan dalam penentuan hasil seleksi PMB. Alih-alih menyeleksi siswa-siswi terbaik, malah kualitas siswa yang lulus tidak bisa dipertanggung jawabkan.

SPMB yang diharapkan membangun merit sistem, untuk membangun SDM unggul di masa mendatang, malah menimbulkan banyak masalah.

Baca juga :  Kodim 1423 Soppeng Gelar Buka Puasa Bersama

Pendidikan tidak bisa dikelola dengan main-main, tidak bisa dikelola dengan setengah hati karena memiliki dampak besar ke depan. Seperti kata Nelson Mandela, pendidikan adalah senjata yang ampuh untuk mengubah dunia. (*)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terkait

Yayasan Al Akbar Centre Indonesia Gelar Training Qur’an Al Akbariyah untuk Guru Mengaji di Gowa

PEDOMAN RAKYAT - GOWA . Yayasan Al Akbar Centre Indonesia kembali menggelar Training Qur'an Al Akbariyah (TQA) pada...

DPP GAN Sambut Positif Kenaikan Gaji Hakim oleh Presiden Prabowo

PEDOMAN RAKYAT - JAKARTA. Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Garuda Asta Cita Nusantara (GAN) menyambut positif kenaikan gaji hakim...

Kejari Serdang Bedagai Sedang Menyidik Kasus Dugaan Penyalahgunaan Wewenang Dalam Pemberian Kredit Bank Sumut

PEDOMANRAKYAT, SERDANG BEDAGAI - Kejaksaan Negeri (Kejari) Serdang Bedagai sedang menyidik kasus dugaan penyalahgunaan wewenang dalam pemberian dan...

Besok, RSUD Sinjai Siapkan ‘Coto’ bagi Pendonor

PEDOMANRAKYAT, SINJAI -- Dalam rangka memperingati Hari Donor Darah Sedunia tahun 2025, Unit Pengelola Darah RSUD Sinjai mengadakan...