Bagai Mencuri Ilmu di Imperium Yunani

Tanggal:

Follow Pedomanrakyat.co.id untuk mendapatkan informasi terkini.

Klik WhatsApp Channel  |  Google News

Itulah kutipan singkat yang saya dapat dari beliau, melihat dan memandang tulisan dan berita sekarang yang mengadopsi ideologi hoax, dan tidak terpercaya membuat saya mengerti kenapa beliau selalu mengedepankan bagaimana etika penulisan dan etika jurnalistik.

“Problematika penulis sering terpaku pada apa yang mau ia tulis bukan apa yang mau ia sampaikan.”

Begitulah kalimat yang saya ingat dan pahamkan ke diri sendiri. Disampaikan oleh Rusdin Tompo, Koordinator Satupena Sulawesi Selatan.

Beliau menjelaskan bagaimana ide yang kita dapat sebenarnya dekat sekali dengan kita. Menurut beliau, setiap seni memiliki maknanya dan tergantung pada pengantar seperti apa yang kita gunakan, atau bridging semacam apa yang ingin kita masukkan ke dalam tulisan sebagai penghubungnya. Sehingga argumentasinya logis.

Keterkaitan atau hubungan antara Seni Rupa dengan Seni Sastra menurut beliau sangat dekat dan berkolerasi satu sama lain. Belajar memaknai dan menarasikan Seni Rupa dengan sudut pandang yang kreatif adalah sebuah bentuk inter-subjektif imajiner yang dimiliki penulis dengan penikmat Seni rupa.

Sastra sekali lagi menjadi sebuah penghubung antar seni. Menarasikan sebuah karya membuat saya semakin mencintai karya sastra apapun itu. Sekecil dan sependek-pendeknya sastra adalah bentuk perlawanan.

Membaca novel, membuat Puisi menurutku adalah sebuah bentuk perlawan untuk membuat dasar kita dalam berperilaku. Membaca dan memahami sains, filsafat adalah sebuah bentuk perlawan membuat kepekaan sosial, keadilan, kemakmuran dalan berpikir. (*)

1
2
TAMPILKAN SEMUA
Baca juga :  30 Maret 2023, Hari Film Nasional Ke-73, Momentum Berpikir Kritis Tentang Perfilman Indonesia

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terkait

Ketika Mentan Amran Membakar Semangat Ribuan Alumni ITS

Oleh Wakil Rektor IV ITS, Agus Muhammad Hatta Seharusnya, siang itu, 9 November, Menteri Pertanian Dr. Andi Amran Sulaiman...

Kalla dan Amran, Dua Tokoh Sulsel Berdiri di Tengah Kepungan Mafia

Oleh Ismawan Amir (Graduate Istanbul Commerce University, Turkiye) Di Sulawesi Selatan, dua nama besar kini berdiri tegak di tengah...

Denyut Kehidupan di Car Free Day: (14-Habis) “Menjaga Rasa & Warisan: Kue Pancong Pak Nasir

Nurenci Ananda Pasaribu Prodi Ilmu Pemerintahan FISIP/Magang ‘identitas’ Udara pagi di Boulevard baru saja menghangat ketika jarum jam menunjukkan pukul...

Denyut Kehidupan di Car Free Day: (13) Semangkuk Bubur “Dari Roda Odong-Odong ke Roda Kehidupan”

Aynun Lutfiya Prodi Manajemen FEB/Magang ‘identitas’ Setiap Minggu pagi, Boulevard berubah menjadi panggung warna-warni dan hiruk-pikuk yang penuh energi....