PEDOMANRAKYAT, WAJO – Sulsel, Harga beras yang terus melambung dalam tiga bulan terakhir membuat warga Kabupaten Wajo semakin terjepit. Sejak dihentikannya distribusi beras subsidi program SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan), masyarakat kecil dipaksa merogoh kocek lebih dalam demi memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari.
Indo Tenri, seorang ibu rumah tangga di Kecamatan Tempe, mengungkapkan keluh kesahnya kepada Tim Pedoman Rakyat pada Selasa (2/7/2025).
"Dulu ada beras SPHP, harganya masih bisa kami jangkau. Sekarang harga beras naik terus. Kami rakyat kecil ini makin susah, mau makan saja harus mikir dua kali," ucapnya dengan nada kecewa.
Berdasarkan pantauan di sejumlah pasar tradisional di Wajo, harga beras kini tembus di angka Rp 15.000 hingga Rp 16.000 per kilogram. Padahal saat program SPHP masih aktif, warga bisa membeli beras subsidi dengan harga jauh lebih murah, sekitar Rp 11.000 per kilogram.
Situasi ini membuat keresahan masyarakat semakin meluas. Banyak warga berharap agar pemerintah segera turun tangan, baik melalui kebijakan intervensi harga pasar, maupun dengan mengembalikan distribusi beras SPHP yang sangat membantu rakyat menengah ke bawah.
"Harapan kami cuma satu, tolong bantu kami rakyat kecil. Kembalikan beras murah atau turunkan harga beras sekarang," tambah Indo Tenri.
Keluhan senada juga banyak berseliweran di media sosial. Warga ramai-ramai membagikan foto-foto saat mereka belanja beras di pasar, disertai narasi penuh keluhan tentang tingginya harga bahan pokok yang terus mencekik. (Deden)