PEDOMAN RAKYAT.- Sabtu, 28 Juni 2025 Kampung Inggris, Pare, Kediri, Jawa Timur. Laju sepeda melambat pelan. Para student dari beberapa kursusan mulai memadati Pasar Senja, Lapangan Tulungrejo. Mengobrol tentang pentingnya menjaga kesehatan dan keselamatan berbahasa agar tidak kapok dengan vocab dan tenses. Pasar Senja selalu padat saat di akhir pekan. Seolah menjadi lautan manusia menunggu konfirmasi alam semesta.
Senja mulai menampilkan dirinya di ufuk barat. Sedang Cicilan Huruf menggelar karpet kebersamaan. Duduk di antara orang-orang yang perhatian dan saling mendukung untuk menghidupkan aksara. Pare tidak hanya tentang bahasa Inggris. Tapi, ini adalah kampung dengan ragam bahasa. Begitulah Cicilan Huruf memperkenalkan Jose Kecil Dalam Dirimu dan Cerita-cerita Lainnya.
Buku Jose Kecil Dalam Dirimu dan Cerita-cerita Lainnya adalah Kumpulan Cerpen (KUMCER). Ditulis oleh salah seorang pemuda dari tanah Sulawesi, sebut saja Kaisar Deem dari Jeneponto. Ia terlahir dengan ragam cerita. Menuliskannya dalam bentuk cerpen dan beberapa esai. Seringkali huruf-huruf di kepalanya mengajaknya untuk melangkah lebih jauh dari target. Salah satu targetnya agar tidak menghamba pada korporat. Sebab takut akan hidup tak bermakna tanpa menulis. Begitulah Kaisar Deem memperkenalkan dirinya di antara teman-teman Cicilan Huruf sore tadi.
Buku Jose Kecil Dalam Dirimu adalah cerita yang mengangkat sisi humanitas. Menceritakan bagaimana perjalanan dan kepedihan Jose melawan impunitas. Tak hanya itu, kepedulian terhadap stolen children juga merupakan bagian penting dari buku Kaisar. Buku ini bisa dikatakan cicilan huruf atau cicilan tulisan yang saya lakukan sejak 2021 silam. Dengan begitu, buku ini baru terbit di 2025 tahun ini. Tutur Kaisar Deem sebagai penulis dalam mengulas bukunya di tengah teman-teman yang sedang menantikan senja betul-betul tenggelam.
Semoga huruf-huruf itu tetap hidup dengan tagihan keabadian. Memberi warna pada hidup menghidupi. Harap Sakkir di antara teman-teman Cicilan Huruf sebelum semuanya bergeser dan bergerak pulang. ( Musakkir Basri )