“Tujuannya satu, yaitu membentuk sikap mental positif sejak hari pertama menapaki jenjang SMK, jelasnya.
Kemeriahan berlanjut pada hari ketiga. Selain sesi penyuluhan tentang bahaya judi daring dan narkotika, siswa diajak mengenal konsep Lingkungan Belajar Aman, Nyaman, dan Menggembirakan (LBANM).
Jelasnya lagi, kegiatan bertajuk “Aku, Kamu, dan Lingkungan Kita Bersama” menggugah kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan sosial dan fisik sekolah.
Hari itu ditutup dengan “Unjuk Bakat”, di mana para siswa baru menunjukkan kemampuan mereka dalam seni, musik, hingga pantomim.
“Hari terakhir menjadi penanda integrasi para siswa baru ke dalam komunitas sekolah,” sebut Muhtar.
Berbagai organisasi siswa tampil, urai Muhtar, dari OSIS, Pramuka, Paskibra, hingga PMR dan ekstrakurikuler seni serta olahraga.
Mereka tidak sekadar memperkenalkan diri, sebutnya, tetapi juga memberi gambaran nyata tentang semangat kolaborasi dan kreativitas di SMKN 1 Maros.
MPLS 2025 ditutup dengan pesan kuat dari kepala sekolah, yaitu, setiap siswa adalah bagian penting dari perjalanan besar pendidikan kejuruan di Sulawesi Selatan.
“Kalian bukan sekadar murid baru,” ujar Muhtar, “kalian adalah generasi masa depan yang harus berani bermimpi dan siap bekerja.”
Di tengah semangat kolektif, MPLS tahun ini di SMKN 1 Maros mengukuhkan kembali peran sekolah bukan hanya sebagai ruang belajar, tapi sebagai lahan persemaian nilai, minat, dan masa depan, Kepala Sekolah Drs. Muhtar, M.M., menandaskan. (Hdr)