PEDOMANRAKYAT, SINJAI -- Salah satu program unggulan Dinas Pendidikan Kabupaten Sinjai tahun 2025 ini dalam mendukung visi Pemerintah Kabupaten Sinjai yang RAMAH Pendidikan adalah pemberian Bantuan Perlengkapan Sekolah Plus.
Program ini merupakan bentuk komitmen Pemkab Sinjai dibawah nahkoda Bupati Hj. Ratnawati Arif dan Wakil Bupati Andi Mahyanto Mazda dalam mendukung sektor pendidikan meskipun ditengah upaya efisiensi anggaran.
Ini dilaksanakan dengan tujuan utamanya adalah mendukung visi Indonesia Emas tahun 2045 dengan menciptakan generasi yang lebih berkualitas.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sinjai Irwan Suaib, Senin (21/7/2025) mengatakan program ini telah berjalan beberapa tahun terakhir ini, namun tahun ini ada penambahan item yakni baju batik.
"Bantuan perlengkapan sekolah yang selama ini diberikan berupa baju seragam sepasang, buku, topi, dasi, ikat pinggang dan tas sekolah. Maka tahun ini ada plusnya yaitu baju batik," ucapnya.
Bantuan ini akan disalurkan kepada siswa baru dari keluarga kurang mampu di jenjang Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) dibawah naungan Disdik Sinjai.
Syarat untuk mendapatan bantuan ini, kata Irwan yakni, memiliki Kartu Indonesia Pintar (KIP), terdaftar dalam data DTKS atau memiliki surat keterangan tidak mampu dari pemerintah Desa/Kelurahan setempat yang ditetapkan melalui hasil musyawarah.
"Kami berupaya maksimal agar progarm ini berjalan transparan. Kami tidak mau masih ada warga kurang mampu tidak menikmati program ini. Jika memang masih ada yang merasa kurang mampu dan belum mendapatkan respon, sampaikan ke kami untuk kita faslitasi dan mencarikan solusi terbaik," jelasnya.
Melalui kebijakan ini, pihaknya berharap tidak ada anak usia sekolah di Sinjai yang terhambat mengenyam pendidikan hanya karena persoalan biaya.
Selain bantuan Perlengkapan sekolah Plus, beberapa program unggulan lain Dinas Pendidikan yakni Transformasi Digital Pembelajaran melalui Program Kandidat Sekolah Rujukan Google dan Ujian sekolah Berbasis Chromebook.
Selanjutnya, penanganan anak tidak sekolah melalui inovasi Tassikolasi dan desa tuntas ATS serta Pemerataan dan peningkatan kompetensi guru melalui program pertukaran guru dan mendekatkan rumah guru dengan tempat mengajar. (AaN)