“Melalui festival ini, kami ingin membangun jembatan persahabatan antarbangsa, memperkuat identitas nasional, dan menumbuhkan rasa cinta tanah air sejak dini,” tambahnya.
Festival ini membuka ruang dialog antarbudaya yang hangat dan penuh semangat kolaboratif. Lebih dari itu, Sanggar Seni Sombere berhasil menghadirkan inspirasi tentang bagaimana budaya lokal dapat menjadi kekuatan global.
Keikutsertaan ini juga menjadi momentum penting untuk melestarikan dan menghidupkan kembali warisan budaya tradisional, memberi apresiasi dan ruang bagi sanggar seni daerah untuk bersinar di panggung dunia.
“Kami ingin generasi muda bangga menjadi bagian dari budaya Indonesia. Karena dari panggung inilah, kita bicara kepada dunia bahwa seni kita hidup, bahwa warisan kita berharga, dan bahwa anak-anak Indonesia mampu menginspirasi dunia,” tutup St. Maisuri.
Partisipasi ini menjadi bukti bahwa dari lorong-lorong sekolah negeri di Makassar, lahir cahaya terang yang mampu menembus batas negara, menjulang tinggi di pentas internasional.(*Rz)