PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR – Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Teknologi Akba Makassar (BEM UNITAMA) berhasil menyelenggarakan kegiatan Latihan Kader Tingkat Menengah (LK 2) Tahun Kepengurusan 2024–2025. Kegiatan berlangsung selama tiga hari, sejak 18 hingga 20 Juli 2025, dan diikuti oleh kader-kader terpilih dari berbagai fakultas.
Dengan mengusung tema “Membangun Kepemimpinan Kritis-Progresif Mahasiswa dalam Menjawab Tantangan Sosial, Ekologis, dan Teknologi di Era Digital,” LK 2 dirancang sebagai wadah penguatan kapasitas mahasiswa dalam merespons isu-isu strategis di tengah dinamika zaman.
Kegiatan ini menghadirkan narasumber dari berbagai latar belakang, mulai dari akademisi, aktivis, hingga alumni organisasi mahasiswa. Mereka memberikan materi dan wawasan seputar kepemimpinan, ekonomi-politik, feminisme, krisis lingkungan, hingga perkembangan teknologi digital.
Beberapa narasumber yang hadir antara lain mantan Presiden BEM UNITAMA Muh. Alamsyah dan La Ode Muhamad Yuslan, aktivis perempuan Nouva Dahlia, Ketua Umum HMI Makassar Timur Muh. Ikrar, serta Wakil Rektor III UNITAMA Dr. Ir. Akbar Iskandar. Para narasumber menyampaikan materi secara interaktif dan kontekstual.
Metode pembelajaran dalam LK 2 tidak hanya bersifat ceramah, tetapi juga dirancang partisipatif. Peserta terlibat dalam diskusi kelompok terpumpun (FGD), workshop advokasi dan kampanye digital, simulasi pemecahan masalah, serta presentasi dan penilaian sejawat (peer review).
Steering Committee kegiatan, Naim, mengungkapkan apresiasinya terhadap antusiasme peserta. Ia menyebutkan bahwa sinergi yang terbangun selama kegiatan menjadi modal penting untuk membentuk karakter kepemimpinan mahasiswa yang progresif dan solutif.
Presiden BEM UNITAMA, Achmad Arief Rahmatullah, menyatakan bahwa LK 2 bukan sekadar kegiatan pelatihan, tetapi ruang strategis membangun kepemimpinan mahasiswa yang sadar akan tantangan sosial dan perkembangan teknologi. Ia menegaskan pentingnya mahasiswa untuk mengambil peran dalam perubahan sosial.
Menurutnya, kehadiran berbagai tokoh dengan latar belakang gerakan dan keilmuan yang berbeda menjadi nilai tambah dalam membentuk pola pikir holistik di kalangan peserta. Komitmen pasca kegiatan juga dinilai tinggi, dengan banyak peserta menyatakan kesiapan untuk berkontribusi dalam program advokasi dan gerakan mahasiswa ke depan.
BEM UNITAMA sendiri merupakan lembaga eksekutif mahasiswa di tingkat universitas yang memiliki komitmen untuk mengembangkan potensi mahasiswa, mengadvokasi aspirasi kolektif, dan berkontribusi aktif dalam pembangunan kampus dan masyarakat luas.(Nuryadi)