Catatan Ringan Andi Pasamangi Wawo
PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR - Seharusnya saya masih di Kendari sampai 20 Agustus bersama isteri, sejak 28 Juli. Namun karena ada urusan penting tak bisa diwakili, terpaksa sendiri balik ke Makassar. Rencana, balik lagi jemput istri.
Namun pagi ini dapat info, sahabat dan seprofesi saya, HAJI HASAN KUBA BIN KUBA DG TALLI meninggal dunia di Rumah Sakit Jantung setelah 2 hari keluar dari ICU usai operasi 'By Pass'.
Innalillahi Wainna Ilaihi Rajiun.... Alhamdulillah, saya masih sempat melayat dan melihat wajah dan memegang tubuh almarhum terakhir kalinya yang dingin dan diam seribu basa.
ASN YANG PILIH WARTAWAN
Banyak suka dan duka bersama almarhum semasa hidup. Saya se kantor di suratkabar 'Pos Makassar' milik alm. Rahman Arge yang dipimpin Andi Tonra Mahie awal 80an hingga 2000an.
Sebelumnya, dia seorang Seniman dan ASN yang tugas di Bappeda Kabupaten Takalar. Namun hasrat jadi Wartawan lebih dominan, dia terpaksa pamit untuk berkiprah di Makassar.
WAKIL KETUA PWI SULSEL
Euforia Reformasi yang memisahkan kami. Karena, masing masing buat media. Namun di Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Prov. Sulsel, kami tetap bersama. Kalau tak salah ingat, 2010 - 2015, almarhum terakhir sebagai Wakil Ketua PWI Provinsi Sulsel menggantikan saya yang dapat posisi Sekertaris Dewan Kehormatan.
ORGANISATORIS YANG KRITIKUS FILM
Almarhum seorang organisatoris yang berkiprah di Dewan Kesenian Makassar ( DKM) dan Persatuan Artis Filim Indonesia (PARFI). Saya juga bersama sebagai Pengurus di Pemuda Panca Marga (PPM).
Dia pekerja ulet yang kritis untuk sebuah perubahan. Prinsipnya, kalau perlu 'berseberangan' bila tak sejalan.
Memulai debutnya sebagai Wartawan yang meliput Seni dan Budaya termasuk Artis dan film. Karenanya, beberapa periode kepengurusan di PWI Sulsel dia dipercaya sebagai Ketua Seksi Film dan Budaya menggantikan alm Ramiz Parsnrengi. Tak heran kalau setiap Festifal Film Indonesia dilaksanakan, Hasan Kuba selalu ikut lomba tulis Kritik Film.
Kini almarhum telah pergi untuk selamanya menghadap KhaliqNYA, meninggalkan semua yang dicintai juga karya karyanya.
Sebagai Ketua Dewan Penasehat PWI Sulsel, saya menyampaikan duka mendalam dan apresiasi setinggi tingginya atas dedikasi yang pernah ia toreh di PWI Sulsel.
Di samping jenazah, saya bersama Wakil Ketua Bidang Organisasi PWI Sulsel, Ir H Abd Manaf Rahman dan Ketua PWI Kabupaten Wajo H.Rukman Nawawi serta sejumlah Wartawan dan seniman seperti Ardhy Basir, Asnawin Aminuddin, Anwar Mahendra, Ahmadi Haruna, Haji Bakir Tola, Andi Mahrus, Rudy Barsit dan ratusan pelayat, memohonkan khilafnya diampuni dan pahalanya diterima di sisi Allah SWT.
Selamat jalan sahabatku yang baik. Semoga kepergianmu dalam keadaan husnul khotimah. Aamiin YRA. (*)