PEDOMANRAKYAT, SOPPENG – Kepala Kantor Kementerian Agama (KaKemenag)Kabupaten Soppeng H Afdal S.Ag MM secara khusus mengenalkan istilah baru yang ia gagas “Artificial Moderasi “
Konsep ini merupakan upaya mengarahkan pola fikir dan sikap generasi muda untuk selalu bersikap moderat dalam berbagai aspek kehidupan ,ungkapnya di hadapan peserta pembukaan kegiatan Penguatan Moderasi Beragama di aula PKM MAN 2 Soppeng ,Rabu 03 September 2025 .
Pada kesempatan tersebut 150 Siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Soppeng dinyatakan lulus . Kegiatan ini merupakan salah satu langkah strategis kementerian Agama Kabupaten Soppeng dalam membentuk generasi muda yang moderat baik dalam kehidupan nyata maupun di dunia digital.
Kepada pedomanrakyat.co.id lewat WhatsApp ,dihadapan ratusan siswa ,H Afdal pada momen tersebut selain mengenalkan dan mengurai ide inovatif yang ia gagas Artificial Moderasi bagaimana menerapkan prinsip prinsip moderasi beragama , juga secara khusus menekankan pentingnya empat pilar utama moderasi beragama yang harus dikuasai para pelajar. Keempat pilar tersebut yaitu : Tawassuth (bersikap tengah), Tasamuh ( toleransi), Tawazun (seimbang) dan I’tidal (adil dan konsisten ). Pilar pilar tersebut diharapkan menjadi pedoman dalam membangun karakter siswa yang santun, inklusif dan siap menjadi teladan di lingkungan masing masing.
Pada kesempatan itu Nurdin S,Ag M,Pd Ketua II Pokjawas Sulawesi Selatan yang telah bersertifikat Training of Trainer (TOT) moderasi beragama tampil sebagai nara sumber. Dengan metode pembelajaran kreatif ia memadukan diskusi interaktif dan permainan edukatif sehingga materi moderasi beragama dapat dipahami dengan lebih menyenangkan peserta .
Kegiatan ini merupakan wujud nyata impelemtasi Asta Cita Kementerian Agama yang menargetkan seluruh siswa madrasah dapat memahami, menginternalisasi dan mengamalkan nilai nilai moderasi beragama.
Sesi akhir seluruh siswa mengikuti praktek langsung penerapan nilai moderasi, memperkuat pemahaman mereka untuk menjadi agen perdamaiasn dan toleransi di tengah masyarakat .(ard)