Memulai Hari dengan Kopi 183, Menjaga Kebersamaan di Tengah Kesederhanaan

Tanggal:

Follow Pedomanrakyat.co.id untuk mendapatkan informasi terkini.

Klik WhatsApp Channel  |  Google News

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR – Di sebuah warung kopi sederhana di Kilometer 15, tepat di depan AURI Daya, aroma kopi hitam pekat bercampur gula merah Bone menyeruak sejak pagi.

Senin, 15 September 2025, Warung Kopi 183 kembali menjadi titik pertemuan beragam profesi, mulai dari aparatur sipil negara, TNI-Polri, purnawirawan, hingga karyawan swasta.

Mereka duduk berbaur tanpa sekat, menyeruput kopi, bercakap santai, sambil menyiapkan diri menghadapi rutinitas.

Bagi mereka, secangkir kopi bukan sekadar pelepas kantuk. Ia adalah simbol silaturahmi, kebersamaan, bahkan napas untuk bertahan.

“Mempertahankan ramuan kopi adalah sebuah kehormatan,” kata Agung, pemilik Warkop 183, yang bertekad menjaga cita rasa racikan turun-temurun.

Ia juga terus menambah menu pendamping, dari nasi kuning, jalangkote, hingga aneka kue tradisional.

1
2TAMPILKAN SEMUA
Baca juga :  Riau Darurat Narkoba, Milano, SH, MH Desak Kapolri dan BNN Bertindak Tegas

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terkait

Mertua Walikota Parepare Amirul I’tikaf Kunjungan ke Masjid Raya Besar Pinrang

PEDOMANRAKYAT, PAREPARE - Untuk menyemarakkan kunjungan Majelis Syuhada di Masjid Raya Besar Kabupaten Pinrang, 26 Desember 2025 mendatang,...

Klarifikasi Humas Unhas dan Pakta Integritas di Pilrek

Oleh: Asri Tadda (Inisiator Solidaritas Alumni Peduli Unhas/SAPU) BEREDARNYA klarifikasi Kepala Bagian Humas Universitas Hasanuddin (Unhas), Ishaq Rahman, terkait dokumen...

HUT ke-1 GAN, Seminar Nasional Teguhkan Komitmen Kawal Program Presiden Prabowo Menuju Indonesia Emas

PEDOMANRAKYAT, JAKARTA - Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Garuda Astacita Nusantara (GAN) menggelar Seminar Nasional dalam rangka Hari Ulang...

Sekolah yang Tak Pernah Tenggelam: Harapan Kecil dari SDN 61 Terapung Pattallassang

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR - Di atas hamparan air yang tenang di Kampung Pattallassang, sebuah sekolah berdiri—atau lebih tepatnya, mengapung....