PEDOMANRAKYAT, BENGKULU – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Pasar Panorama, Kota Bengkulu, Rabu (17/9/2025), untuk memastikan pelaksanaan operasi pasar beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).
Sidak ini dilakukan di tengah tren harga beras yang mulai turun di berbagai daerah akibat gencarnya operasi pasar.
Amran menegaskan pemerintah menyiapkan 1,3 juta ton beras SPHP hingga Desember 2025. Program ini merupakan instruksi langsung Presiden untuk menjaga stabilitas harga sekaligus memastikan ketersediaan beras di masyarakat.
“Alhamdulillah kita lihat animo masyarakat untuk membeli SPHP cukup baik. Stok kita banyak dan yang paling penting, sampai detik ini Indonesia tidak impor beras. Itu prestasi petani kita, prestasi bangsa,” kata Amran di sela sidak.
Ia memastikan operasi pasar akan dilanjutkan secara masif, sembari pemerintah terus melakukan ekstensifikasi, intensifikasi, dan transformasi pertanian menuju modernisasi.
“Kita lanjutkan operasi pasar besar-besaran. Insya Allah tahun ini Indonesia hampir pasti swasembada tanpa impor,” ujarnya.
Berdasarkan data Bulog, hingga 15 September, realisasi penyaluran beras SPHP mencapai 367,3 ribu ton atau 24,49 persen dari target tahunan 1,5 juta ton.
Penjualan melalui Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih juga meningkat, dari 498 ton pada awal September menjadi 705 ton per 15 September.
Penyaluran bahan pangan SPHP ini juga diklaim telah menurunkan angka inflasi dari 214 kabupaten/kota menjadi 100 kabupaten/ kota.
Sejumlah pedagang di Pasar Panorama mengaku beras SPHP sangat diminati warga.
“Laku sekali, sehari bisa 50 bungkus keluar,” kata seorang pedagang. Pedagang lain menambahkan, penjualan meningkat pada akhir pekan.
“Kalau Sabtu-Minggu lebih banyak. Banyak masyarakat beli karena harganya lebih murah,” ujarnya.
Dengan stok melimpah, harga mulai terkendali, dan distribusi yang gencar, pemerintah optimistis operasi pasar SPHP akan terus menekan harga beras hingga stabil menjelang akhir tahun.
Mentan Amran juga menyampaikan apresiasi atas sinergi pemerintah daerah dan Bulog yang ikut mengawal operasi pasar di berbagai wilayah.
“Operasi pasar ini atas perintah Bapak Presiden sampai dengan Desember. Stok kita banyak, dan kami senang melihat masyarakat bisa membeli beras murah yang disediakan pemerintah,” tutupnya. (*)