PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR - Anto Gandu kini resmi menakhodai kepengurusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Seniman Musik Dangdut (SEMUT) Indonesia periode 2024–2029. Pencipta lagu daerah “Garring Apa Mi Inona” itu dikukuhkan secara resmi oleh Penasehat SEMUT Indonesia, Ir. Faisal Mamma disertai dengan penyerahan bendera Pataka dalam sebuah acara yang berlangsung khidmat di Lantai 2 Virendy Cafe & Resto, Jalan A.P. Pettarani No.72, Kota Makassar, Jumat (26/9/2025) sore.
Anto Gandu menyatakan kesiapannya memikul amanah besar tersebut. Ia menegaskan komitmennya untuk membawa SEMUT Indonesia menjadi wadah yang lebih maju, solid, dan bermanfaat bagi para seniman, khususnya di Sulawesi Selatan. “Saya siap bertanggung jawab dan menerima amanah dari teman-teman semua untuk menjadikan SEMUT Indonesia lebih baik dan jaya,” tegasnya.
Sebagai langkah awal kepemimpinannya, Anto memaparkan rencana kerja strategis berupa pelatihan dan festival seni musik. Program ini diharapkan menjadi sarana pengembangan bagi seniman, baik di bidang musik daerah Sulawesi Selatan, musik dangdut, pop, maupun genre lainnya. Menurutnya, SEMUT Indonesia harus hadir sebagai ruang kreatif sekaligus wadah kolaborasi.
Lebih jauh, Anto Gandu menekankan pentingnya berbagi ilmu antar-seniman. Ia berharap Makassar dan seluruh daerah di Sulawesi Selatan menjadi pusat kreativitas yang melahirkan karya-karya baru. “Melalui pelatihan-pelatihan, kita ingin semua seniman bisa saling menguatkan sehingga karya yang lahir tidak hanya bernilai hiburan, tetapi juga bernilai budaya,” katanya.
Ia juga menegaskan bahwa kepengurusan yang baru segera menyusun program kerja konkret. SEMUT Indonesia, lanjutnya, akan bersinergi dengan pemerintah dalam mengembangkan sektor seni musik. Kolaborasi ini diharapkan dapat memperluas ruang gerak seniman serta memperkuat peran seni dalam pembangunan kebudayaan daerah.
Anto Gandu mengajak seluruh seniman untuk tidak melupakan akar tradisi. Ia menekankan pentingnya menciptakan dan mengembangkan musik-musik tradisional Sulawesi Selatan sebagai identitas budaya. “Kami berharap para seniman dapat terus berkarya sambil menghidupkan musik tradisional. Itu akan menjadi khas kearifan lokal yang membanggakan,” ujarnya penuh semangat.
Di akhir penyampaiannya, ia menitipkan harapan besar kepada generasi muda. Menurutnya, anak muda harus lebih mencintai musik daerah dan berani menciptakan karya-karya baru, termasuk dalam genre gambus maupun langgang. “Inilah tugas kita bersama, bagaimana menjadikan generasi muda lebih dekat dengan musik tradisional sehingga budaya kita tidak hanya lestari, tetapi juga mampu berkembang mengikuti zaman,” tutup Ketua Umum terpilih itu. (*Rz)