Check Point Nelayan Mulai Diuji Coba di Laut Selayar untuk Kendalikan Aktivitas Perikanan

Tanggal:

Follow Pedomanrakyat.co.id untuk mendapatkan informasi terkini.

Klik WhatsApp Channel  |  Google News

PEDOMANRAKYAT, SELAYAR – Pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar melalui Tim Pokja Pengawasan Terpadu melaksanakan uji coba pelaksanaan check point bagi kapal nelayan dari luar Selayar yang beroperasi di wilayah perairan Selayar, khususnya di kawasan Taman Nasional Takabonerate.

Check point ini ditempatkan pada empat pos pengawasan terpadu pendataan perikanan, masing-masing berada di Desa Rajuni, Tarupa, Jinato, dan Pasi Tallu Tengah. Melalui mekanisme ini, setiap kapal nelayan yang masuk ke wilayah Selayar diwajibkan melapor dan dilakukan pendataan terkait aktivitas penangkapan ikan yang dilakukan.

Informasi yang dihimpun menyebutkan, dalam uji coba pertama, Minggu (28/9/2025) tim menemukan tiga kapal nelayan dari luar Selayar yang diduga tidak memiliki kelengkapan administrasi maupun izin penangkapan. Kapal-kapal tersebut kemudian diarahkan ke lokasi check point di Rajuni untuk dilakukan pendataan sekaligus diberikan sosialisasi mengenai pemberlakuan aturan check point dan kewajiban kepemilikan dokumen resmi.

Selain melakukan pendataan identitas kapal dan nelayan, check point ini juga difokuskan pada pendataan muatan kapal nelayan, termasuk hasil tangkapan yang dibawa. Kegiatan lainnya meliputi patroli sekaligus pengawasan kapal nelayan dari luar daerah, serta patroli terhadap dugaan pelanggaran destructive fishing yang berpotensi merusak ekosistem laut di kawasan Taman Nasional Takabonerate.

Tim Pokja Pengawasan Terpadu terdiri dari unsur Dinas Perikanan dan Kelautan, Balai Taman Nasional Taka Bonerate, Bapperida, BPKPD, Koordinator PSDKP Wilker Selayar, Reskrim Polres Selayar, Polairud Polres Selayar, Wildlife Conservation Society (WCS), serta Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI).

Bupati Kepulauan Selayar Muhammad Natsir Ali menegaskan, penerapan check point ini bukan hanya untuk menjaga kelestarian sumber daya laut, tetapi juga menjadi langkah strategis dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Selama ini, ribuan ton hasil tangkapan ikan dari laut Selayar dibawa keluar tanpa memberikan kontribusi bagi daerah.

Baca juga :  Agustinus Bangun Resmi Pimpin DPD VPI Sulsel, Yohanes Handoyo : DPN Berjalan Berdasarkan Konstitusi Organisasi

Melalui check point, setiap kapal yang masuk dan keluar akan terdata, sehingga potensi penerimaan PAD dari sektor perikanan dapat lebih terukur dan optimal. Pelaksanaan check point diharapkan dapat meningkatkan pengawasan, mencegah praktik penangkapan ikan yang merusak lingkungan, serta memberikan data akurat terkait aktivitas nelayan, baik lokal maupun dari luar daerah. (sabir)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terkait

Gubernur Zainal : Perhatian Pemerintah Pusat Akan Percepat Terwujudnya Kaltara Sebagai Pusat Pangan dan Ekspor Komoditas Unggulan

PEDOMANRAKYAT, TARAKAN - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan komitmen pemerintah menjadikan Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) sebagai...

Personel TNI Koramil 1423-05 Marioriwawo Karbak Bersama Masyarakat

PEDOMANRAKYAT ,SOPPENG – Segenap personel TNI Koramil 1423 -05 Marioriwawo bersama masyarakat melakukan karya bakti (karbak) pembersihan saluran...

Antisipasi Berita Hoax, Humas Polres Soppeng Sambangi Kampus

PEDOMANRAKYAT ,SOPPENG – Seksi Humas Polres Soppeng beberapa hari terakhir aktif melakukan penyuluhan mengantisipasi berita hoaks serta pencegahan...

Mentan Amran Dorong Kaltara Jadi Lumbung Pangan Perbatasan dan Pintu Ekspor

PEDOMANRAKYAT, TARAKAN - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan komitmen pemerintah menjadikan Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) sebagai...