Kabupaten lain, Sebut Ansyar, seperti Maros (18 sekolah), Pinrang (17 sekolah), Selayar dan Soppeng masing-masing 15 sekolah, serta Parepare dan Luwu yang hanya 8 sekolah.
Adapun Toraja Utara, kata dia, memiliki 11 sekolah, Barru 10 sekolah, Bantaeng 12 sekolah, Luwu Timur dan Tana Toraja masing-masing 15 sekolah, dan Palopo dengan 6 sekolah.
Ansyar menambahkan, pemilihan ini dipantau langsung oleh jajaran KPU kabupaten/kota serta Bawaslu Sulsel.
Sementara itu, Kepala Ombudsman RI Perwakilan Sulsel, Ismu Iskandar, ikut mengapresiasi langkah Dinas Pendidikan.
“Kegiatan ini memberi pelajaran demokrasi yang nyata bagi siswa. Kami beri apresiasi penuh,” kata Ismu.
Dengan model e-voting, Dinas Pendidikan Sulsel berharap praktik demokrasi di sekolah bisa menjadi cermin penyelenggaraan pemilu yang lebih transparan, akuntabel, sekaligus mendidik generasi muda mengenal proses politik sejak dini, Plt Kepala Bidang GTK Dinas Pendidikan Sulsel, Ansyar Syukur, menandaskan. (Hdr)