PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR – Ratusan warga Kecamatan Tikala, Kabupaten Toraja Utara, mendatangi kantor Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan, Rabu, 1 Oktober 2025.
Mereka menuntut Kejati segera menuntaskan dugaan korupsi dan maladministrasi dalam penerbitan izin tambang galian C di wilayah adat mereka.
“Kejati Sulsel lamban. Setelah turun ke lokasi, tidak ada lagi kabar. Ini mencurigakan,” ujar Calvin Tandiarrang, tokoh masyarakat Tikala, dalam orasinya.
Massa yang tergabung dalam Persatuan Masyarakat Tikala itu menilai Kejati Sulsel setengah hati. Mereka membandingkan sikap lembaga tersebut dengan Kejaksaan Agung yang belakangan gencar mengusung agenda bersih-bersih praktik korupsi di daerah.
“Kalau Kejati serius, buktinya mana ?. Jangan hanya janji,” kata Calvin.
Menurut Calvin, persoalan tambang di Tikala tak sekadar soal izin yang cacat prosedur. Lebih dari itu, aktivitas galian C dianggap mengancam situs kuburan batu dan warisan budaya Toraja.
“Kalau tambang ini dibiarkan, habis sudah semuanya. Kami tidak akan tinggal diam,” ujarnya.
Tutur Calvin, warga juga mengingatkan lambannya penanganan bisa memantik ketegangan di lapangan. Mereka bahkan mengancam akan bersurat ke Kejaksaan Agung bila kasus ini terus mandek.