Dalam pertemuan tersebut, peserta membahas beragam topik potensial yang akan diangkat dalam buku, mulai dari integritas profesi insinyur hingga ketahanan pangan. Mereka juga memberikan masukan terkait struktur penulisan, pembagian tim penulis, dan jadwal penyusunan naskah.
“Buku ini tidak hanya menjadi dokumentasi keilmuan, tetapi juga cerminan kiprah insinyur Indonesia dalam membangun bangsa,” tambah Fadly.
Rapat ditutup dengan kesepakatan membentuk tim editor dan tim teknis penulisan, serta menetapkan jadwal tindak lanjut dalam dua minggu ke depan. Melalui kolaborasi ini, PII Sulsel berharap buku keinsinyuran tersebut dapat memperkuat peran PII sebagai organisasi profesi yang aktif berkontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia. ( ab )