Sementara dalam materi penyuluhan bahaya narkoba, Penyuluh Narkoba dari BNN Kota Jakarta Selatan, Sukamto Widodo mengajak para siswa untuk lebih memahami dampak buruk penyalahgunaan narkoba serta pentingnya menjaga diri dari pengaruh negatif terutama dalam lingkungan pertemanan baik disekolah mau pun di rumah. Sebab menurutnya narkoba menyerang otak manusia dan membuat rasa ketergantungan.
“Narkoba merusak otak. Gambrannya adalah otak kita menjadi bolong bolong. Kalau hp (hand phone) rusak bisa di perbaiki lalu selesai. Tapi kalau otak sangat susah. Butuh waktu yang tidak sebentar. Contoh di dunia artis, berapa kali artis Amarzoni dan Fariz RM itu beberapa kali tersangkut kasus narkoba. Itu karena otaknya sudah dirusak oleh zat narkoba,” papar Sukamto Widodo.
Sementara itu, Ketua PWI Provinsi DKI Jakarta, Kesit B Handoyo berpesan pada seluruh siswa agar jangan sekali-kali untuk mencoba menggunakan narkoba.
“Pencegahan itu bisa dilakukan dengan ke giatan positif. Seperti olah raga dan lain lain. Jngan sekali kali mencoba karena dampaknya akan sangat buruk bagi masa depan kalian. Mengetahui tentang narkoba boleh, seperti apa sih narkoba itu, apa saja jenis yang termasuk golongan narkoba. Nah pengetahuan itu lah yang bisa dijadikan bekal untuk menghindari. Pokoknya berani mengatakan tidak pada narkoba. Itu baru namanya anak hebat,” tutur Kesit B Handoyo.
Menutup perjumpaan materi penyuluhan, Kepala Sekolah SMPN 267 Jakarta, Wahyudin, M.Pd yang didampingi Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan dan Kehumasan, Hilda Nur Rachmadiyani, M.Pd mengucapkan terima kasih kepada PWI Pokja Walikota Jakarta Selatan yang telah memfasilitsi penyuluhan dan mendatangkan narasumber yang hebat.
“Kami bersyukur dan berterima kasih kepada PWI dan seluruh pihak yang terlibat pada acara hari ini. Ini bekal pengetahuan yang sangat bagus bagi putra putri didik kami. Sehingga mereka bisa mengetik dan menghindari dari bahaya narkoba. Semoga peserta didik kami bisa mengambil manfaat dan kelak menjadi pemimpin bangsa yang baik. Semoga kolaborasi ini masih akan berlanjut kedepannya,” harap Wahyudin. (*)