Sebuah antologi reflektif yang menandai perjalanan batin dan makna kemanusiaan
PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR –
Sepuluh penulis dari berbagai latar belakang dan pengalaman menandai perjalanan batin mereka lewat buku antologi berjudul Koordinat Rasa — sebuah karya reflektif dan puitis yang mengajak pembaca menyelami makna hidup, cinta, dan kemanusiaan melalui untaian kata.
Buku setebal 160 halaman ini diterbitkan oleh Kampus Literasi Indonesia sebagai bentuk kolaborasi literasi yang menghidupkan semangat menulis dengan rasa dan makna.
Para penulis yang terlibat dalam antologi ini adalah Asrul Sani Abu, Heny Suhaeny, Rahman Rumaday, Ratna Sari, Risnawati Anwas, Gerhanita Syam, Zulhikma Julinda, Alifah Nurkhairina, Dirk Sandarupa, dan Nasri A. Muhammad Abduh.
Mereka menulis dengan gaya dan warna berbeda — ada yang menyumbang satu tulisan, ada pula yang menulis dua hingga empat karya. Dalam Koordinat Rasa, setiap penulis menandai “koordinat” batinnya melalui kisah, refleksi, dan puisi yang merekam perjalanan spiritual dan emosional manusia.
Asrul Sani Abu menulis tiga karya bertema perjalanan batin: Perbedaan Teman, Sahabat, Bestie, dan Cinta; Rasa Ketika Harus Berpisah; serta Dari Hati, Menebar Makna.
Heny Suhaeny hadir lewat dua tulisan inspiratif, Jalan Menebar Manfaat dan Pulih Bersama Takdir, yang menegaskan semangat bangkit dan berbuat baik dalam setiap fase kehidupan.