Denyut Kehidupan di Car Free Day: (11) Irwan dan Roda-Roda Kebahagiaan

Tanggal:

Follow Pedomanrakyat.co.id untuk mendapatkan informasi terkini.

Klik WhatsApp Channel  |  Google News

Suci Aulia Tenri Ajeng
Sastra Indonesia FIB/Magang ‘identitas’

Dari kejauhan, dentuman lagu anak-anak menggema di udara pagi Car Free Day (CFD) Boulevard Makassar. Di tengah kerumunan pejalan kaki, sepeda, dan penjual makanan, tampak sebuah odong-odong warna-warni berputar pelan. Di balik setirnya berdiri seorang pria paruh baya. Kakinya terlihat sedikit kaku. Tangannya sigap memutar kemudi, sementara matanya awas mengawasi anak-anak yang tertawa di kursi bergambar tokoh kartun. Dialah Irwan Dg Tiro, 51 tahun, penjaga roda kebahagiaan kecil di antara laju kota.

Irwan Dg. Tiro berdiri di samping odong-odong miliknya

Pagi itu, matahari baru naik di atas deretan ruko Boulevard. Udara masih sejuk, tapi kerumunan sudah ramai. Saat Suci Aulia, mahasiswa magang Penerbitan Kampus identitas Universitas Hasanuddin, menghampirinya, Irwan tampak berdiri di sisi rel. Memperhatikan anak-anak yang sedang menaiki odong-odongnya.
Setiap Minggu, Irwan berangkat sebelum subuh dari rumahnya di salah satu sudut jalan Makassar.

“Kalau di CFD itu, saya datang pukul lima pagi, paling lambat,” ujarnya.
Jalan masih sepi ketika ia membawa odong-odongnya ke area Boulevard. Di tempat itulah, selama enam tahun terakhir, ia mencari nafkah dari tawa anak-anak.
“Awalnya karena saya kecelakaan,” katanya.

“Kerja lain agak berat buat saya, jadi saya pilih ini. Kebetulan bosnya juga dekat rumah.” Kecelakaan motor beberapa tahun lalu membuat salah satu kakinya tak lagi sempurna. Tapi, bukan berarti semangatnya ikut pincang. Dengan modal keberanian dan ketekunan, Irwan belajar membawa odong-odong, merawat rel, dan menghadapi pelanggan kecil yang tak pernah sama perangainya. “Ada anak yang pendiam, ada juga yang agresif, sampai goyang-goyang terus. Itu yang harus dijaga, jangan sampai jatuh,” ujarnya sambil tersenyum tipis.

Baca juga :  Kapolsek Manggala Resmikan Poskamling Tamangapa

Anak-anak menikmati permainan odong-odong

Pagi di CFD selalu penuh cerita, kadang lucu, kadang melelahkan. “Kalau anak kecilnya banyak goyang, rel bisa lepas,” katanya sambil menepuk besi odong-odong yang tampak sudah sering dilas ulang. “Biasa relnya rusak, tapi perbaikan tidak mahal paling dua puluh ribu sampai lima puluh ribu. Di bengkel bos saja,” tambahnya.

1
2TAMPILKAN SEMUA

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terkait

Sita Eksekusi Kantor CV Aditya Inti Pratama, Pengadilan Agama Makassar Tegakkan Putusan Inkrah

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR — Pengadilan Agama Makassar kembali menegaskan wibawa hukum. Pada Kamis (18/12/2025) sekitar pukul 10.00 WITA, lembaga...

Krisis Bio Solar Sulsel: Antrian Mengular, Distribusi Pertamina Dipertanyakan

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR — Kelangkaan Bio Solar di Sulawesi Selatan memasuki fase mengkhawatirkan. Sepanjang jalur Makassar–Pangkep, antrean kendaraan di...

Penyidikan Kasus Murbei TA 2022 Terus Berjalan, Kejari Wajo Fokus Ungkap Tersangka Dominan

PEDOMANRAKYAT, WAJO - Proses penyidikan dugaan tindak pidana korupsi hibah murbei Tahun Anggaran 2022 di Kejaksaan Negeri Wajo...

62 Saksi Telah Diperiksa dalam Kasus Dugaan Korupsi Hibah Murbei di Desa Pakkanna

PEDOMANRAKYAT, WAJO - Kejaksaan Negeri Wajo terus mengembangkan penyidikan dugaan tindak pidana korupsi bantuan hibah pengembangan persuteraan (murbei)...