Sukses Wujudkan Surplus Beras 2025, PERTETA Nobatkan Mentan Amran sebagai Bapak Swasembada Pangan Nasional

Tanggal:

Follow Pedomanrakyat.co.id untuk mendapatkan informasi terkini.

Klik WhatsApp Channel  |  Google News

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR - Keberhasilan Indonesia mencetak surplus beras pada tahun 2025 menjadi tonggak sejarah baru bagi sektor pangan nasional. Atas capaian strategis tersebut, Perhimpunan Teknik Pertanian Indonesia (PERTETA) resmi menganugerahkan gelar Bapak Swasembada Pangan Nasional kepada Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman.

Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Ketua Umum PERTETA, Desrial, dalam forum resmi yang dihadiri para pakar pertanian, akademisi, dan praktisi dari teknik pertanian seluruh Indonesia.

Desrial menegaskan bahwa capaian ini menjadi bukti nyata transformasi besar sektor pangan di bawah kepemimpinan Amran.

“Tahun lalu kita masih mpor beras, Alhamdulillah tahun ini kita diproyeksi justru surplus sekitar 4 juta ton. Ini luar biasa. Ini terjadi dalam kepemimpinan Pak Menteri Pertanian. Karena itu, kami sepakat memberikan award sebagai Bapak Suasembada Pangan Nasional,” ujar Desrial pada Seminar dan Kongres Nasional Perhimpunan Teknik Pertanian Indonesia (PERTETA) 2025 bertema “Inovasi Teknologi Pertanian Untuk Mewujudkan Pertanian Cerdas dan Berkelanjutan di Era Digital Dalam Mendukung Kedaulatan Pangan,” di Makassar, Sabtu (15/11/2025).

Pada kesempatan tersebut, Mentan Amran menyampaikan rasa terima kasih kepada PERTETA serta seluruh civitas akademika teknik pertanian Indonesia. Ia menegaskan bahwa penghargaan tersebut bukan untuk dirinya pribadi, melainkan milik petani, penyuluh, akademisi, dan seluruh masyarakat yang bekerja keras mewujudkan kemandirian pangan.

Mentan Amran menuturkan selain meningkatkan produksi pangan, pemerintah kini juga sedang bergerak masif mengembangkan hilirisasi komoditas pertanian sebagai strategi membangun ekonomi kerakyatan yang kokoh. Menurutnya, hilirisasi akan menjadi lokomotif ekonomi baru Indonesia berkat nilai tambah yang sangat besar.

“Kita akan hilirisasi semua sumber daya pertanian. Ada anggaran Rp 371 triliun untuk kita optimalkan. Ambil contoh kelapa, selama ini dijual seribu rupiah per butir. Jika diolah menjadi VCO atau coconut milk, nilainya bisa meningkat berkali lipat. Ini peluang besar yang harus kita gerakkan bersama,” kata Mentan Amran.

Baca juga :  Kementan dan Komisi IV DPR RI Dorong Maros Jadi Penggerak Pertanian Sulsel

Mentan Amran juga memaparkan bahwa ekspor kelapa dan turunannya kini telah mencapai Rp 24 triliun, dan potensinya bisa melonjak hingga Rp 2.400 triliun jika Indonesia mengolah seluruh produksi secara penuh.

Ia menegaskan bahwa peluang ekonomi berbasis hilirisasi dapat menciptakan jutaan lapangan kerja baru serta menggerakkan ekonomi desa.

“Peluang besar yang kita miliki harus dimanfaatkan oleh seluruh masyarakat Indonesia. PERTETA juga harus ambil bagian, karena masih banyak potensi yang bisa kita kembangkan bersama,” harapnya.

Untuk itu, Mentan Amran mengajak PERTETA untuk mengambil peran lebih besar dalam pengembangan teknologi pertanian nasional, khususnya pada sektor hilirisasi. Ia menekankan bahwa peluang Indonesia menjadi negara maju berbasis pangan sangat besar, namun harus ditopang oleh inovasi nyata yang dihasilkan perguruan tinggi dan para insinyur pertanian.

“Jangan meneliti hanya mengikuti ego akademik. Telitilah sesuai kebutuhan rakyat. Jika kita mau maju, penelitian harus diarahkan pada tantangan nyata pertanian dan hilirisasi. Itu yang dibutuhkan Indonesia,” ucap Mentan Amran.

Lebih jauh, Mentan Amran mendorong PERTETA untuk mulai memproduksi alat pertanian dan hilirisasi sederhana yang bisa langsung diuji coba oleh Kementan.

Mentan Amran menegaskan bahwa ia menunggu keberanian perguruan tinggi menghasilkan prototipe nyata yang bermanfaat bagi petani.

“Kalau perlu, kumpulkan seluruh dekan teknik pertanian dari berbagai kampus. Tentukan fokus risetnya, lalu buat prototipe. Kalau alatnya bagus, langsung saya beli. Kita butuh inovasi, bukan sekadar diskusi,” ujarnya.

Mentan Amran juga meminta PERTETA mengembangkan desain alat tanam murah, teknologi pengolahan hasil (VCO, sensor, drone), hingga traktor amfibi yang dapat digunakan di lahan rawa. Ia menegaskan bahwa anggaran pertanian dapat digunakan untuk menyerap teknologi yang benar-benar aplikatif.

Baca juga :  Tinggalkan Mina, Jemaah Haji Sinjai Kembali Kepenginapan

“Arah risetnya jelas, pangan dan hilirisasi. Kalau alatnya jadi dan cocok untuk petani, kita beli. Negara butuh inovasi kalian,” pungkas Mentan Amran. (*)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terkait

Kerja Sama Unismuh Makassar–ICMI Sulsel Hasilkan Pelatihan Jurnalistik Berstandar Profesional

PEDOMAN  RAKYAT, MAKASSAR.- Kegiatan Jurnalistic Training for Students (JTS) 2025 yang digelar Universitas Muhammadiyah Makassar (Unismuh Makassar) bekerja...

Atlet Hoki Sinjai Siap Tempur di Luwu, Bupati: Harumkan Nama Daerah

PEDOMANRAKYAT, SINJAI -- Bupati Sinjai, Dra. Hj. Ratnawati Arif, secara resmi melepas atlet cabang olahraga Hoki yang akan...

Pasar Murah KKSS Diserbu Warga Makassar, Ketum AAS: Wujud Kepedulian untuk Sulsel

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR – Sejak Minggu pagi (16/11/2025), ribuan warga Makassar pemegang kupon pasar murah memadati Lapangan Karebosi. Mereka...

Soft Opening Moonsun Fishing & Resto: Destinasi Kuliner Keluarga Bernuansa Alam di Gowa

PEDOMANRAKYAT, GOWA — Moonsun Fishing & Resto yang berlokasi di Jalan Danau Mawang Gowa, resmi menggelar soft opening...