PEDOMANRAKYAT, MAMASA - Hujan deras yang mengguyur Kecamatan Tabulahan, Kabupaten Mamasa,Sulbar pada sabtu (29/11/2025) malam memicu longsor di jalan poros penghubung desa Periangan menuju empat desa, yakni; Desa Tabulahan, Desa Peu,Desa Gandang Dewata dan Desa Saluleang.
Akibatnya, akses jalan utama warga tertutup total dan hanya bisa dilalui pejalan kaki.
Kejadian yang sudah sepekan berlalu hingga kini belum ada perbaikan dari pihak terkait.
Terpantau seorang warga yang melintas, terpaksa harus membuat jembatan darurat dari bambu seadanya, agar bisa mengantar kendaraan roda dua (motor) melewati material batu yang menutup jalan.
Kepala Desa Periangan Imanuel kepada PedomanRakyat.co.id menyebut, bahwa jalan mulai amblas pada malam minggu pekan lalu 29 November. Panjang longsoran diperkirakan hampir 15 meter.
“Pernah ada alat berat dari Pemda yang turun memperbaiki longsor , tetapi kembali karena alat berat yang dibawah kecil, sehingga tidak mampu menggeser material longsor berupa batu besar," ungkap Imanuel. Sabtu, (6/12/2025).
Menurut Kades Periangan semestinya alat berat (excavator) yang besar diturunkan pemerintah karena material lonsor yang menutup jalan terdiri dari batu-batu besar.
Adapun dampak longsor yang ditimbulkan yaitu;
- Akses jalan dari ibu kota Kecamatan Tabulahan menuju ke 4 desa terhambat total.
- Jalan yang tertutup longsor merupakan jalur vital untuk perekonomian warga Desa Tabulahan,Desa Gandang Dewata,Desa Peu' dan Desa Saluleang.
- Mobilitas masyarakat lumpuh, menimbulkan kekhawatiran akan terisolasinya wilayah.
Harapan warga yang terdampak menyampaikan agar pemerintah segera mengambil langkah cepat untuk menuntaskan perbaikan jalan.
“Ini jalan utama, kalau tidak segera diselesaikan, ekonomi warga akan terganggu,” tegasnya.(Wan)

