spot_img

“Kencan” dengan Nakhoda KM Tilongkabila (8) : Kisah Markonis Kapal

Bagikan:

Tanggal:

Oleh M. Dahlan Abubakar

DALAM hidup dan kehidupan ini, Indar mengingatkan agar umat Islam melaksanakan syariat agama. Salat misalnya menjadi benteng kehidupan bagi mereka yang taat beribadah untuk menangkis serangan buruk dari mana pun. Orang yang mau santet seorang yang taat beribadah tidak akan mempan. Seperti diakui sendiri oleh salah seorang dukun santet yang terungkap di media sosial, salah satu kelompok manusia yang tidak dapat dimasuki santet adalah mereka yang rajin menunaikan salat.

Ketika menyebut santet, Indar mengingat peristiwa di kapal tempat dia bertugas. Jika tidak salah, Indar ketika itu bertugas di KM Dobonsolo. Markonis (orang yang melayani komunikasi di kapal) kapal yang kebetulan salah seorang Banyuwangi. Ketika itu, Indar baru naik jadi Muallim 3. KM Dobonsolo memiliki kapasitas 1.974 penumpang. Kapal ini memiliki rute panjang, dari Jayapura hingga Jakarta, menyinggahi Makassar.

Sebagai Muallim 3, Indar bertugas melaksanakan dinas jaga dan bertanggung jawab kepada nakhoda. Memelihara peralatan dan kelengkapan alat keselamatan, seperti ‘lifeboats’ (pelampung), ‘liferafts’ (sekoci, perahu penyelamat), ‘lifebuoys’ (baju pelampung), ‘lifejackets’ (jaket pelampung) dll. Memelihara perlengkapan dan kelengkapan alat keselamatan pemadam. Memelihara kelengkapan bendera, dan membuat laporan ‘ship condition’ (kondisi kapal) tiba dan berangkat.

Muallim 3 melaksanakan dinas jaga laut pada pukul 08.00-12.00 dan pukul 20.00-24.00. Indar berjaga dengan markonis tersebut. Dia menganut kejawen.

“Lihat nanti, ya !,” tiba-tiba markonis itu berkata kepada Indar. Nadanya seperti ‘mengancam’ begitu.

Dia mengajak Indar ke kamarnya. Indar pikir akan ngobrol-ngobrol saja begitu. Ya, ceritanya mau silaturahim. Indar sama sekali tidak punya pikiran lain. Ketika membuka pintu kamar markonis tersebut, Indar merasa aromanya. Aura kamarnya terasa aneh. Dulu, Indar kalau mengalami hal semacam ini selalu menunaikan salat lalu tidur. Ternyata kirimannya kena si penyanyi. Penyanyi itu disuruh jalan dan badannya menempel di langit-langit salon kapal dalam kondisi telanjang dan minta telur.

Baca juga :  Kapolda Sulsel Gelar Konferensi Pers Terkait Tindak Pidana Narkoba di Kampus UNM Parang Tambung

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terkait

AKP Sukri Lepas Jabatannya, Kapolres Pinrang Ambil Alih Tugas sebagai Kapolsek

PEDOMANRAKYAT, PINRANG - Kapolres Pinrang, AKBP Andiko Wicaksono memimpin langsung kegiatan penyerahan dan pelepasan jabatan Kepala Kepolisian Sektor...

Pemerintah dan Relawan Bersatu, Dapur Umum Terus Dilakukan Pasca Banjir Bandang Enrekang

PEDOMANRAKYAT, ENREKANG – Hari ketiga pasca banjir bandang yang melanda Kota Enrekang dan wilayah sekitarnya, pemerintah daerah, bekerja...

Mahasiswa Unpacti Makassar KKN/P di Bontoramba dan Tiga Puskesmas di Jeneponto

PEDOMANRAKYAT, JENEPONTO -- Seratusan mahasiswa Universitas Pancasakti (Unpacti) Makassar akan melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Kecamatan Bontoramba...

Peringati Hardiknas, Dinas Pendidikan Sinjai Adakan Lomba Tingkat PAUD

PEDOMANRAKYAT, SINJAI -- Dalam rangka menyambut Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), Dinas Pendidikan Kabupaten Sinjai melaksanakan berbagai lomba Tingkat...