Laporan: Rachim Kallo
USAI shalat Jumat (31/03/2023) Pembina Lembaga Pengembangan Kesenian Dan Kebudayaan Sulawesi Selatan (LAPAKKSS) Dr. H. Ajiep Padindang, SE., MM tiba melontarkan tema group WhatsApp (WA). “Apa kegiatan budaya di Hari Kebudayaan ke-5 dan Bulan Budaya Kota Makassar, yang akan dilaksanakan tanggal 1 April 2023”.
Dari tema itu sejalan Surat Edaran Walikota Makassar, mendapat respon dari beberapa anggota WA LAPAKKSS. Diskusi pun berlangsung, seperti respon yang dikutip di group WA.
“Sepertinya belum ada kabar atau mungkin saya yang lambat,” jawab Nurlina Syahrir.
Mendengar hal itu, Bahar Merdhu (Maestro Teater) merespons dengan santai berkata, “besok dirayakan, bersamaan PSM juara kanda”.
Sejenak terhenti dialog itu, dan tak lama kemudian Dewi Ritayana mengirimkan informasi yang isinya, “Assalamu Alaikum Wr.Wb, Info Terkini ! Ibu Kadis dan Pihak EO sudah konsultasi dengan pak Walikota, untuk tanggal 1 April 2023 yang rencananya ada kegiatan upacara dan ritual budaya (dirangkaikan dengan buka puasa bersama) dibatalkan oleh Pak Walikota karena ada edaran tidak di perbolehkan untuk ada kegiatan buka puasa bersama dan tanggal tersebut jatuh di hari sabtu, jada untuk mengumpulkan ASN upacara juga akan sulit. Jadi puncak acara untuk HK ditetapkan Hari Jumat, 28 April 2023. Terima Kasih (Panpel*Bidkes)”.
Jadi simpulan sementara dari diskusi Hari Kebudayaan ke-5 dan Bulan Budaya Kota Makassar kemungkinan tidak terlaksana di 1 April 2023 seperti perayaan sebelumnya, sekalipun ada beberapa orang tua mendapat informasi dari masing-masing sekolah untuk dikerahkan besok. Sejenak terlupakan.
Beberapa menit group WA LAPAKKSS sunyi tak ada komentar lagi. Entah karena cuacana Kota Makassar menjelang sore mendung sehingga terasa sejuk, adem sembari menjalankan ibadah puasa di hari ke 9 Ramadhan.
Tiba-tiba, Idwar Anwar Sang Penulis Novel I Lagaligo bertanya, “Tabe, ada yang punya Perwalinya ini (Peraturan Walikota Makassar-red)?”.
Dewi ritayana menanggapi bukan soal Perwali melainkan surat edaran di atas. “Ini edaran di sekolah cucuku pak edo (sapaan akrabnya Idwar Anwar),” jawab Dewi spontan.
Edo pun menjawab singkat, “Iyee”. Lalu dia menambahkan, kebetulan sudah beberapa kali saya cari Perwali 1 April Hari Kebudayaan Kota Makassar. Tapi belum pernah menemukan fisiknya, apalagi di internet pun tidak ada.
Seketika, Pembina LAPAKKSS Dr. H. Ajiep Padindang, SE., MM usai “melempar” tema diskusi di atas, di tengah kesibukannya sebagai Anggota DPD RI di Jakarta, dia masih setia monitoring teman-teman diskusi lalu merespons pertanyaan Idwar Anwar. “Mungkin dia tidak mau ditanggapi,” kata Ajiep Padindang.
Diskusipun berlanjut, saat melihat isi surat edaran Walikota Makassar yang isinya terdiri 5 hal penyampaian. Namun yang menarik dan mendapat respon pada point 1 dan 3. Seperti dikutip: (1. Mengenakan pakaian Adat Tradsional Sulawesi Selatan dan pakaian Nusantara lainnya bertepatan dengan peringatan Hari kebudayaan Kota Makassar, 1 April 2023). Point 3 (Menyediakan dan mengkonsumsi secara bersama makanan dan kue khas tradisional dilingkup kerja masing-masing pada tanggal 1 April dimaksud, dan khusus untuk perhotelan dapat menyajikannya bagi para tamu).
Dari 2 point itu, Ajiep Padindang menanggapinya. “Peringatan Hari Kebudayaan Kota Makassar ini, semestinya berbasis religius. Menyesuaikan dengan kondisi bulan Suci Ramadhan 1444 H, misalnya, pada point 1, seharusnya dianjurkan berpakaian dengan ciri Islami bagi ummat muslim Kota Makassar.