PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR — Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulawesi Selatan, menggelar sosialisasi unik dan menghibur melalui nonton bareng film “Kejarlah Janji” di Bioskop Studio XXI Mall Ratu Indah Makassar, Rabu (18/10/2023), guna memberikan informasi dan meningkatkan partisipasi pemilih dalam pemilihan di 2024 mendatang.
Anggota KPU Sulsel divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, dan Partisipasi Masyarakat (Soldiklih & Parmas), Hasruddin Husain, sebelum penayangan film, dalam sambutannya menyatakan, Sulsel merupakan salah satu dari 5 (lima) kota yang bersamaan menggelar nonton bareng. Hal ini merupakan upaya maksimal yang dilakukan KPU Nasional untuk memberikan informasi dan edukasi kepada seluruh lapisan masyarakat.
“Selain memberikan informasi, film ini juga memberi inspirasi agar seluruh lapisan masyarakat paham tentang pentingnya hak suara dan peran aktif dalam berdemokrasi,” paparnya.
“Ini merupakan bentuk strategi sosialisasi jitu karena lebih variatif dan out of the box. Film ini cukup jenaka namun berisikan edukasi dan pesan moral yang cukup besar dalam menjalankan demokrasi secara baik dan benar,” lanjutya.
Kegiatan ini dihadiri Kepala Biro Keuangan KPU RI Yayu Yuliani bersama Anggota, Sekretaris & Pejabat pada Sekretariat KPU Provinsi Sulawesi Selatan serta KPU Kabupaten/Kota se-Sulawesi Selatan dan pemeran film “Kejarlah Janji” Udik Supriyanta, Asriuni Pradipta dan Irene Vista.
Selain itu, hadi pula Forkopimda, Partai Politik, Bakal Calon Anggota DPD, Stakeholder, Organisasi Kepemudaan, Organisasi Mahasiswa, Organisasi Masyarakat, Media, Universitas, SMA & SMK di Sulsel.
Sebelum pula, kegiatan didahului dengan menyanyikan bersama Indonesia Raya, jingle pemilu tahun 2024, dan pembacaan Doa. Dilanjutkan kesan pesan dari pemeran film “Kejarlah Janji” yang pertama kali tayang di Bioskop Makassar di wakili Udik Supriyanta dan Asriuni Pradipta.
Keduanya sangat mengapresiasi kehadiran penonton yang begitu antusias untuk menyaksikan film tersebut. Selain itu, film yang dibintanginya merupakan film ini untuk edukasi politik ke masyarakat, bukan sifatnya menggurui akan tetapi bagaimana rentetan alur cerita dari awal hingga akhir yang substansinya bagaimana pemilu yang baik.