Mumi Berusia Ratusan Tahun Dipamerkan di Unhas

Tanggal:

Follow Pedomanrakyat.co.id untuk mendapatkan informasi terkini.

Klik WhatsApp Channel  |  Google News

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR — Mumi Mamasa yang berusia ratusan tahun di Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XIX Sulsel di Ford Rotterdam, Makassar, yang dipamerkan di Unhas, 19 s.s.d22 Agustus 2024. (Foto: Corong Rakyat/MDA).

Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XIX Sulawesi Selatan mengambil bagian dalam pameran Dies Natalis ke-68 Universitas Hasanuddin (Unhas) yang dibuka di lapangan Memanah, eks Fakultas Teknik Unhas Tamalanrea, 19 Agustus 2024 oleh Rektor Unhas Prof.Dr.Ir.Jamaluddin Jompa, M.Sc.. Seluruh fakultas di lingkungan Unhas menampilkan pameran dengan daya tarik tersendiri. Namun di antara stand-stand yang ada, agaknya ada satu stand yang menjadi objek kunjungan yang meriah dari pengunjung.

Dalam pameran yang berlangsung hingga 22 Agustus tersebut, Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XIX menampilkan tema “Jalur Rempah Jalan Budaya”. Di stand ini ditampilkan ‘talkshow’ jalur rempah dan Jalan Budaya, pertunjukan seni, dan lomba permainan tradisional. Namun di antara isi pameran stand ini yang memakau adalah mumy berusia 500 tahun yang dipajang dan diletakkan di dalam lemari kaca dan satu openg emas yang beratnya diperkirakan lebih dari 1 kg.

Khusus mengenai mumi itu, menurut informasi yang diperoleh wartawan media ini, berusia ratusan tahun dan ditemukan pada tahun 1995 di Kabupaten Polewali Mamasa. Menurut salah seorang petugas yang menjaga mum di stand itu, mumi ini berhasil diamankan oleh pihak berwajib dari seorang warga. Mumi tersebut kemudian diserahkan ke Balai Pelestarian Kebudayaan Sulawesi Selatan.

Lantaran langka-nya, mumi ini sudah ‘terbang’ ke berbagai lokasi pameran di Indonesia dan selalu mengundang pesona dan kagum dari pengunjung pameran. Pameran yang pernah ‘diikuti’ mumi ini termasuk Pameran Kebudayaan Nasional tahum 2019 di Istora Senayan Jakarta.

Baca juga :  Puncak HUT Sulsel ke 355 Tahun, Ini Harapan Pj. Bupati Sinjai

Untuk perawatan mumi ini dilakukan dengan istilah konservasi mumi yang dilakukan oleh Tim Kerja Perawatan dan Konservasi Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XIX pada tanggal 3 s.d. 4 Oktober 2023. Mumi tersebut merupakan koleksi benda cagar budaya yang ada di Kompleks Benteng Rotterdam, Kota Makassar, Prov. Sulawesi Selatan.

Kegiatan konservasi ini bertujuan melindungi dan menghambat proses kerusakan dan pelapukan agar benda tetap bersih dan awet. Metode yang digunakan diawali dengan pendokumentasian benda. Setelah di dokumentasi, selanjutnya observasi kerusakan dan pelapukan serta mengukur kadar air mumi.

1
2TAMPILKAN SEMUA

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terkait

Kartini yang Tak Layak Dicontoh : Mengenal Marcella Santoso, Pengacara Penyuap Hakim Rp 60 Miliar

Oleh Rosadi Jamani (Ketua Satupena Kalbar) BANYAK sudah ditampilkan Kartini modern yang menginspirasi. Kali ini saya coba tampilkan seorang kartini...

Catatkan Sejarah Pertanian Mengesankan, Mentan Amran Masuk Jajaran Menteri Terbaik Versi Indostrategi

PEDOMANRAKYAT, JAKARTA — Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman kembali mencuri perhatian publik. Dalam survei nasional yang dirilis...

Kapolres Pelabuhan Makassar Berikan Penghargaan dalam Momen Purnabakti yang Penuh Makna

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR - Momen penuh haru dan penghargaan terjadi di Polres Pelabuhan Makassar. Beberapa personel resmi dilepas dalam...

Polres Pelabuhan Makassar Gelar Latihan Dalmas Kerangka, Kapolres AKBP Rise Sandiyantanti Pantau Langsung

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR - Polres Pelabuhan Makassar terus meningkatkan kesiapan anggotanya dalam mengantisipasi gangguan kamtibmas. Salah satunya melalui latihan...