PEDOMANRAKYAT, SOPPENG – Isu soal pengelolaan kawasan Taman Wisata Alam (TWA) Lejja kembali mencuat di lini masa. Kali ini, komentar-komentar tajam dari warganet viral, mengkritisi sejumlah aspek fasilitas dan pelayanan di TWA Lejja.
Menanggapi hal itu, Muhammad Jufri, Direktur Utama (Dirut) PT Lamataesso Mattappaa, angkat bicara. Dalam pernyataan resminya, ia menyampaikan rasa terima kasih, sekaligus ajakan untuk menjaga marwah bersama.
“Terima kasih banyak atas informasi dan masukannya. Akan kami jadikan sebagai bahan perbaikan ke depan,” ucap Jufri, Minggu (20/4/2025).
Menggunakan pendekatan soft power, Jufri mengakui bahwa tak ada sistem yang steril dari kritik. “Pepatah bilang, tak ada gading yang tak retak. Kami terbuka. Masukan dari siapa pun, insyaa Allah jadi energi korektif buat kami,” tegasnya.
Jufri juga mengajak semua pihak untuk menjaga komunikasi tetap konstruktif. Ia mengingatkan bahwa TWA Lejja bukan hanya aset ekowisata, tapi juga simbol identitas kultural Sulawesi Selatan.