Unit PPA Polrestabes Makassar Resmi Menahan Terduga Pelaku Kekerasan Seksual Terhadap Anak di Bawah Umur

Tanggal:

Follow Pedomanrakyat.co.id untuk mendapatkan informasi terkini.

Klik WhatsApp Channel  |  Google News

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR – Perjalanan panjang kasus dugaan kekerasan seksual terhadap anak di bawah umur di Kota Makassar akhirnya menunjukkan titik terang. Penyidik Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polrestabes Makassar resmi menaikkan status hukum terlapor berinisial AL menjadi tersangka.

AL yang merupakan paman dari korban, seorang anak perempuan berusia 6 tahun, kini telah resmi ditahan oleh penyidik setelah serangkaian pemeriksaan intensif dan pengumpulan alat bukti, termasuk keterangan korban dan saksi utama.

Langkah ini mendapat apresiasi dari Pusat Bantuan Hukum (PBH) Peradi Makassar. Ketua PBH Peradi Makassar, Abd. Gaffur, I, SH, Senin (12/5/2025) menyatakan, keputusan penyidik merupakan bentuk komitmen dalam menegakkan hukum terhadap pelaku kekerasan seksual, khususnya terhadap anak-anak.

“Kami mengapresiasi kinerja penyidik Polrestabes Makassar yang telah menindaklanjuti laporan secara profesional. Penetapan tersangka dan penahanan terduga pelaku menjadi harapan awal bagi korban dan keluarga untuk mendapatkan keadilan,” ujar Gaffur.

Turut menyampaikan hal serupa, Ketua Tim Task Force PPA PBH Peradi Makassar, St. Fatimah, SH yang menegaskan, pihaknya akan terus mengawal kasus ini hingga tuntas. Ia menyoroti pentingnya perlindungan terhadap korban, terutama karena usianya yang masih sangat belia.

Fatimah menjelaskan, kasus ini tidak hanya menyangkut tindak pidana, tapi juga aspek psikologis yang memengaruhi masa depan korban. Untuk itu, PBH Peradi mengambil sejumlah langkah konkret guna mendukung pemulihan korban dan memastikan proses hukum berjalan optimal.

Langkah pertama yang telah dilakukan PBH Peradi adalah menyusun dan mengirimkan surat resmi ke Komnas Perempuan. Tujuannya agar perkara ini dicatat sebagai bagian dari kasus yang mendapat pengawasan nasional serta masuk dalam data kekerasan seksual anak.

Langkah selanjutnya adalah koordinasi dengan jaringan Sahabat Saksi dan Korban Sulawesi Selatan. Tujuannya agar bisa segera diajukan permohonan perlindungan kepada LPSK RI untuk korban dan ibunya selaku pelapor utama.

Baca juga :  Menginspirasi, Kolaborasi Humanis Bhabinkamtibmas, Babinsa dan Warga Sambung Jawa Bangun Kampung Aman dan Harmonis

Fatimah menyebut bahwa pendampingan psikologis sangat penting, karena anak korban mengalami tekanan berat pasca kejadian. Saat ini, tim psikolog yang ditugaskan telah melakukan konseling, dan pihak PBH berharap proses pemulihan berjalan secara berkelanjutan.

“Kami ingin proses hukum berjalan beriringan dengan pemulihan kondisi mental korban. Anak usia 6 tahun yang mengalami trauma seksual berpotensi mengalami luka jangka panjang jika tidak ditangani dengan tepat,” tegas Fatimah.

Selain itu, PBH juga melakukan koordinasi dengan Dinas Sosial Kota Makassar agar dukungan pemulihan bisa mencakup aspek psikososial dan perlindungan lainnya, termasuk akses terhadap fasilitas rehabilitasi anak.

1
2TAMPILKAN SEMUA

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terkait

Gandeng BKPRMI Sinjai Utara, UMSi Adakan Pelatihan Guru Mengaji

PEDOMANRAKYAT, SINJAI – Pelatihan dan Pendampingan Guru Mengaji Tingkat Kecamatan Sinjai Utara sukses digelar di Aula Handayani Kantor Dinas...

Rumpun Keluarga Tumunte Gelar Maulid Akbar di Lemo-Lemo, Satukan Hati dalam Cinta dan Ukhuwah

PEDOMANRAKYAT, BULUKUMBA – Rumpun Keluarga Tumunte akan menggelar Maulid Akbar Nabi Muhammad SAW bertajuk “Dengan Maulid Nabi Muhammad...

Putra Mahkota Gowa Meriahkan Akad Nikah Keluarga Besar Karaeng Labakkang

PEDOMANRAKYAT, TAKALAR - Suasana penuh khidmat dan kebahagiaan menyelimuti kediaman keluarga besar Ir. Andi Suryakri dan Andi Sophia...

INTI Teken MoU dengan APSPBI Usai ICON-ABM 2025 di Bali

PEDOMANRAKYAT, BALI - Institut Turatea Indonesia (INTI) Jeneponto memperkuat komitmen akademik dan internasionalisasinya dengan menandatangani Nota Kesepahaman (MoU)...