PEDOMAN RAKYAT – MAKASSAR Jenazah mantan Wakapolri Komjen (Purn) Jusuf Manggabarani diterbangkan dari Makassar ke Jakarta dengan pesawat Batik Air nomor Penerbangan ID6293.
Pelepasan dan pemberangkatan jenazah dilakukan lewat upacara kepolisian dipimpin Wakapolda Sulsel Brigjen Nasri di rumah duka.
Dari pantauan PR.co.id dirumah duka di perumahan Bukit Khatulistiwa, Kecamatan Biringkanaya, Selasa 20/5/2025 , upacara dimulai sekitar pukul 17.00 Wita. Yang diawali shalat jenazah diikuti keluarga dan pelayat yang memadati rumah duka.
Idris Manggabarani adik almarhum mewakili pihak keluarga menyerahkan jenazah kepada Polri untuk dimakamkan secara kedinasan. Dengan serangkaian acara kemudian jenazah diusung ke mobil ambulans untuk menuju bandara.
Jenazah akan diterbangkan menggunakan maskapai Batik Air nomor penerbangan ID6293 dengan jadwal keberangkatan pukul 18.00 WIB dari Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar. Estimasi waktu kedatangan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Jakarta, pada pukul 20.20 WIB.
Tokoh Sulsel Aksa Mahmud yang juga besan Jusuf Manggabarani mengenang almarhum sebagai sosok yang memiliki karakter dan kepribadian kuat. Menurutnya, Jusuf Manggabarani merupakan sosok yang disegani hingga akhir hayatnya.
Aksa Mahmud mengungkapkan jenazah Jusuf Manggabarani akan dimakamkan di Taman Makam Kehormatan Polri, Cikeas, Bogor, Jawa Barat. Setibanya di Jakarta, jenazah akan disemayamkan di rumah duka yang beralamat di Jalan Kartika Jaya, Cikeas Udik, Bogor.
Jusuf Manggabarani mengembuskan napas terakhir sekitar pukul 12.08 Wita pada Selasa 20/05/2025 dalam perawatan di RSUP Dr Wahidin Sudirohusodo Makassar.
Taklukkan Preman Palopo
Jenderal polisi dikenal kebal senjata. Begini ceritanya : Pada suatu hari, Jusuf yang masih berpangkat Kombes ditugaskan untuk menyelesaikan konflik di Palopo, Sulawesi Selatan.
Kala itu, Jusuf dan anak buahnya dihadapkan dengan kelompok begundal setempat yang dipimpin oleh Sukri.
Guna menyelesaikan masalah, Jusuf ditantang Sukri baku tembak dari jarak dekat. Tantangan itu Jusuf terima.
Bertemulah mereka dilokasi yang telah disepakati. Sukri mendapat giliran pertama untuk menembak ke arah dada Jusuf yang sudah melepas kancing bajunya.