PEDOMANRAKYAT, SEMARANG – Sebanyak kurang lebih 120 orang alumni angkatan 82 SMA Negeri 1 (SMANSA) Makassar yang menumpang KM Nggapulu milik PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) yang dicarter khusus oleh Panitia Temu Nasional (Tenas) IV IKA SMANSA, Rabu (3/9/2025) malam tiba di Pelabuhan Tanjung Emas Kota Semarang dan selanjutnya menginap di Pop Hotel Pemuda Jl. Simpang No.9, Sekayu, Kota Semarang.
Setelah beristirahat penuh, Kamis (4/9/2025) pagi sekitar pukul 11.15 WIB, rombongan SMANSA 82 yang dipimpin langsung Ketua Harian IKA SMANSA 82, Rahman Djamil dan Ketua Panitia Pemberangkatan, Syarifuddin Kulawu melanjutkan perjalan menuju Kota Yogyakarta untuk bergabung dengan alumni SMANSA 82 lainnya dari berbagai kota di Indonesia yang menumpang pesawat udara, kereta api hingga mobil bus ataupun kendaraan pribadi.
Namun sebelum meninggalkan Kota Semarang dengan menggunakan 2 unit mobil bus pariwisata (Executive Class yang masing-masingnya berkapasitas muat 60 orang, rombongan alumni SMANSA 82 yang mengenakan seragam kaos warna biru tua bergambar logo SMANSA 82 di dada bagian kiri, menyambangi Klenteng Agung Sam Poo Kong, sebuah kawasan wisata religi yang terletak di Kelurahan Bongsari, Semarang Barat.
Berkunjung ke obyek wisata religi kebanggaan Kota Semarang ini, para alumni SMANSA 82 memanfaat kesempatan untuk membuat kenang-kenangan dengan berfoto-ria di sejumlah bangunan yang menampakkan karya arsitektur khas Tiongkok dan menyimpan kisah sejarah panjang serta menjadi saksi bisu perjalanan Laksmana Cheng Ho yang singgah di pesisir utara Pulau Jawa pada 6 abad silam.
Usai puas berkeliling sekitar 1 jam lebih di area kawasan wisata yang terbilang luas dan bernuansa alam Tiongkok itu, rombongan pun meneruskan perjalanan menuju Masjid Agung Jawa Tengah untuk istirahat sholat dan makan siang (ishoma). Di kawasan tempat ibadah ini, para alumni SMANSA 82 kembali dibuat takjub menyaksikan bangunan utama masjid bergaya arsitektur khas Jawa Tengah yang sekeliling area dilengkapi fasilitas toilet, tempat wudhu, klinik, souvenir shop dan sederet kios aneka kuliner.
Menguak Jejak Sejarah di Balik Pesona Sam Poo Kong
Sam Poo Kong, sebuah kompleks wisata religi di Kelurahan Bongsari, Semarang Barat, adalah destinasi yang memikat dengan arsitektur Tiongkoknya yang khas. Namun, di balik keindahan visualnya, tersimpan kisah sejarah panjang yang menjadikan tempat ini lebih dari sekadar bangunan. Kawasan ini merupakan saksi bisu perjalanan Laksamana Cheng Ho yang singgah di pesisir utara Pulau Jawa enam abad lalu.
Kisah Sam Poo Kong bermula pada abad ke-15 Masehi, saat Laksamana Cheng Ho, seorang utusan dari Dinasti Ming, mengemban misi perdamaian dan diplomasi atas perintah Kaisar Yongle. Pelayaran perdananya pada 1405 membawanya melintasi berbagai wilayah, termasuk Malaka, Sumatera, dan Pulau Jawa.
Dalam perjalanannya, ia singgah di banyak kota di Indonesia, dan salah satunya adalah Semarang, Jawa Tengah. Meskipun tanggal kedatangan pastinya tidak tercatat, para sejarawan meyakini ia tiba pada abad ke-15.
Kedatangan rombongan Cheng Ho di kawasan Gedong Batu Simongan—kini Sam Poo Kong—bukan tanpa alasan. Mereka singgah untuk beristirahat dan mengobati juru mudi mereka, Wang Jing Hong, di sebuah gua batu.
