PEDOMAN RAKYAT, BULUKUMBA – Pertanyaan sederhana kembali menggema dari ruang literasi Sekolah Anak Desa: masihkah dongeng hadir di sekolah? Pertanyaan ini menjadi titik tolak perbincangan dalam program SuarAsaESA edisi kelima, yang disiarkan langsung melalui Instagram pada pukul 17.00–18.00 WITA.
Menghadirkan Mba Deta, pendongeng asal Bandung yang aktif sejak 2013, obrolan sore itu membuka kembali kesadaran tentang fungsi dongeng sebagai bagian dari literasi. Dengan senyum hangat, ia menegaskan, “Dongeng itu bukan hanya untuk anak kecil, tetapi untuk semua usia.”
Sakkir, pendamping diskusi, menambahkan bahwa dongeng mampu mengaktifkan imajinasi, menghidupkan kembali pengalaman rasa, dan menjembatani pengetahuan yang sering kali sulit dijangkau lewat bacaan akademis. “Dongeng membuat orang masuk, merasakan, dan terhubung dengan pesan cerita,” ungkapnya.