Unwar Telorkan Guru Besar ke-14 Prof. Dr. Drs. I Wayan Wesna Astrana, SH, MH, M.Hum

Tanggal:

Follow Pedomanrakyat.co.id untuk mendapatkan informasi terkini.

Klik WhatsApp Channel  |  Google News

PEDOMANRAKYAT – Denpasar.

Universitas Warmadewa (Unwar) sudah berhasil menelorkan 14 orang guru besar setelah Dr. Drs. I Wayan Wesna Astrana, SH, MH, M.Hum sukses menuntaskan proses guru besarnya. Kini, akademisi Unwar ini berhak menyandang gelar profesor.

Rektor Universitas Warmadewa, Prof. dr. Dewa Putu Widjana, DAP&E, Sp.ParK bersama Guru besar Prof. Dr. Drs. I Wayan Wesna Astrana, SH, MH, M.Hum.

Setelah Prof. Wesna melengkapi koleksi guru besar Unwar, seharusnya Unwar telah memiliki 14 guru besar. Namun belum lama ini Prof. Irianto telah berpulang, sehingga tersisa 13 orang guru besar.

Prof. Wesna tercatat sebagai guru besar bidang Ilmu Hukum kedua di Fakultas Hukum Unwar.

Gelar guru besar tentunya menjadi mimpi semua dosen, sebagai pucak pendakian akademis. Namun, untuk mencapai  ke jenjang itu, tidak mudah. Butuh kerja keras super ekstra untuk mewujudkannya.

“Saya berproses sejak 2012. Tapi sempat mandeg. Akhirnya terwujud tahun ini (2022 red). Motivasi terbesar saya adalah membantu hak-hak hukum masyarakat kurang mampu saat menghadapi persoalan,” tutur Wesna ditemui di Kampus Unwar, Jumat 28 Januari 2022.

Selain menjalankan profesi sebagai dosen ilmu hukum, Wesna juga dikenal sebagai lawyer atau pengacara di Bali. Ia konsen membela masyarakat kurang mampu terutama di pedesaan. Ia juga seorang Kertha Desa yang menjalankan fungsi mediasi warga yang bersengketa, umumnya masalah perceraian.

Untuk meraih gelar Profesor, Wesna berbagi tips-tips bagi para akademisi yang sedang berjuang. Salah satu kuncinya yakni membangun relasi seluas-luasnya dengan akademisi lain yang lebih berpengalaman dari berbagai perguruan tinggi.

“Saya selalu bangun komunikasi, minta tips dan arahan dari teman-teman di Universitas Gadjah Mada, Unud dan sebagainya,” tuturnya.

Lebih lanjut dikatakan kendala yang selama ini ditemui adalah sulitnya menembus publikasi ilmiah pada jurnal terindeks Scopus. Ia melihat, sebagian besar dosen masih berpaku pada tugas mengajar, padahal pengabdian dan penelitian juga wajib dilaksanakan. Setelah melakukan pengabdian dan penelitian, sambung Wesna, luarannya sesegera mungkin harus dipublikasikan di jurnal.

Baca juga :  Cara Mudah Daftar PIP Terbaru 2025: Bantuan Pendidikan untuk Masa Depan

Sementara pada orasi ilmiah guru besarnya, Wesna mengangkat topik “Pertarungan Politik Budaya dan Politik Hukum dalam Pengelolaan Ekowisata berbasis Kearifan Lokal : Sebuah Refleksi”.

1
2TAMPILKAN SEMUA

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terkait

Revolusi Fotografi : Dari Hobi Jadi Mesin Cuan di Era Digital

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR – Dulu, fotografi identik dengan kamera mahal dan keterampilan teknis yang mumpuni. Namun, di era digital...

Rahasia Foto Menawan dari Kamera Handphone: Genggaman dan Sudut Jadi Kunci

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR -- Menghasilkan foto menawan tak hanya bergantung pada fitur canggih kamera handphone. Menurut Ramzi, teknik memegang...

Redmi Note 8 Pro: Spesifikasi dan Harga Terbaru di Pasaran

PEDOMANRAKYAT - Redmi Note 8 Pro adalah salah satu ponsel yang cukup populer di Indonesia, baik dari segi...

Download Video YouTube ke Galeri HP: Solusi Terbaik Untuk Menonton Offline

PEDOMANRAKYAT - Banyak orang ingin tahu cara download video YouTube ke galeri HP mereka, terutama saat mereka ingin...