PEDOMANRAKYAT - Tokoh Literasi Penerima Penghargaan Tertinggi Nugra Jasadharma Pustaloka Perpustakaan Nasional, Bachtiar Adnan Kusuma (BAK), menggerakkan terbentuknya Akademi Literasi Sulawesi Selatan dari Kabupaten Maros.
Ketua Tim Pendamping Literasi Kabupaten Maros ini, duduk bareng bersama Anggota Komisi E DPRD Provinsi Sulawesi Selatan, Andi Muhammad Irfan AB menjadi penggerak pertamakali terbentuknya Akademi Literasi di Sulsel yang digagas Perpustakaan Nasional berdasarkan Peraturan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2021 tentang Akademi Literasi.
Menurut BAK, akademi literasi adalah wadah berhimpun para pegiat literasi di Indonesia, sepakat menggerakan literasi nasional dengan prinsip-prinsip kolaborasi.
BAK juga menekankan bahwa literasi adalah kecakapan dan kemampuan seseorang terhadap suatu subyek ilmu pengetahuan.
Ia yakin dengan hadirnya akademi literasi memudahkan penetapan pegiat literasi, aktivitas pegiat literasi, pendaftaran pegiat literasi dan pemberian penghargaan literasi.
Karena itu, BAK menekankan bahwa dengan hadirnya akademi literasi di Sulawesi Selatan maupun di Kabupaten Maros akan mewujudkan kolaborasi pegiat literasi melalui pemberdayaan masyarakat yang integratif dan partisipatif.
Meningkatkan nilai gemar membaca dan indeks pembangunan literasi masyarakat.
“Saya berkewajiban membantu program percepatan akademi literasi Perpustakaan Nasional. Selain sebagai bagian integratif dari keluarga besar Perpustakaan Nasional, saya bertekad Sulawesi Selatan dan Kabupaten Maros bisa menjadi pemicu adrenalin tumbuhnya ekosistem literasi melalui Akadaemi Literasi” kata Ketua Harian DPD Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Provinsi Sulawesi Selatan ini.
Pra launching Akademi Literasi Sulawesi Selatan yang dirajut dengan dialog 1 Tahun Chaidir dan Tina Buhari memimpin Kabupaten Maros, digelar di Kedai Literasi Teras, Maccopa, Maros, Kamis (17/2/2022) malam. Dialog yang menghadirkan Andi Muhammad Irfan AB, Ketua IPI Kabupaten Maros, Irham Bijaksana dipandu Jumardi menghadirkan pegiat dan aktivis literasi kabupaten Maros.
Andi Irfan AB mengakui, satu tahun kepemimpinan Chaidir-Suhartina mengapresiasi langkah-langkah yang telah diambil sudah sangat tepat.
“Kalau saya memberi nilai angka 9 satu tahun Chaidir-Tina memimpin Maros. Sebagai bukti kalau Bupati Maros punya keberpihakan terhadap gerakan literasi adalah dengan membentuk Tim Pendamping Literasi Maros, membentuk Bunda Baca Kabupaten, bunda baca kecamatan, bunda baca desa dan kelurahan yang sangat masif dengan melakukan roadshow ke desa dan kelurahan menggerakkan budaya membaca masyarakat,” papar Andi Muhammad Irfan AB.
Irfan AB memberi catatan kalau gerakan literasi sudah mulai masif, tinggal bagaimana mempertahankannya.
Apa yang dikemukakan Andi Irfan AB memeroleh dukungan dari Ketua IPI Maros, Irham Bijaksana, Ketua Forum Pengelola Perpustakaan Lorong Desa Maros, Takbir Abadi dan pantunis Icchank.
Di ujung acara, para peserta dialog dan pra launching Akademi Literasi Sulsel, mendaulat Andi Muhammad Irfan AB, sebagai Politisi Literasi Sulawesi Selatan. (*)
