Kepala Sekolah dan Guru-guru SDN se-Kecamatan Mariso Nyatakan Kesediaan Bayar Zakat ke BAZNAS

Tanggal:

Follow Pedomanrakyat.co.id untuk mendapatkan informasi terkini.

Klik WhatsApp Channel  |  Google News

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR – Setelah seluruh guru beragama Islam di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 30 Makassar, menyatakan siap membayar zakat penghasilan setiap bulan kepada Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Makassar, sikap senada dikemukakan Kepala Sekolah dan guru-guru Sekolah Dasar Negeri (SDN) se-Kecamatan Mariso.

Pernyataan kesediaan membayar zakat secara payroll, atau pemotongan secara langsung di Bank Pembangunan Daerah (BPD) Sulselbar itu, usai sosialisasi Instruksi Walikota No 400/119 Kesra/I/2022, tanggal 25 Januari 2022.

Instruksi yang ditandatangani Walikota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto itu tentang Optimalisasi Pengumpulan Zakat, Infak, dan Sadakah (ZIS) dari ASN/karyawan perusahaan daerah muslim lingkup Pemerintah Kota Makassar, bertempat di UPT SDF SDN Mattoangin 1, Jalan Hati Mulia, Kamis, 10 Maret 2022. Sehari sesudahnya, BAZNAS juga menggelar sosialisasi serupa bagi pimpinan dan staf Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Tamalanrea.

Di UPT SDF SD Mattoangin 1, Ketua BAZNAS Kota Makassar, H.M.Ashar Tamanggong didampingi Wakil Ketua I, Ahmad Taslim, dan Kabid I Bidang Pengumpulan, H.Arifuddin, sangat merespon itikad baik seluruh jajaran guru beragama Islam di Kecamatan Mariso yang dengan sukarela akan mengeluarkan zakat pendapatan mereka.

Yang perlu diketahui, zakat dapat memberikan rasa tentram, bagi yang mengeluarkannya. Bahkan, di sisi lain, dengan zakat itu pula, dapat mengangkat ekonomi kaum dhuafa, atau orang kurang mampu.

Alasan yang dikemukakan H.Ashar Tamanggong sangat bersinggungan dengan Al-Qur’an. “Ambillah zakat dari sebagian harta mereka. Dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka,” ujarnya.

Selain Al-Qur’an, pemerintah juga mengeluarkan Undang-Undang No 23 tahun 2011. Peran zakat dalam UU sama dengan UU lainnya yang memiliki kekuatan hukum. Karenanya, tidak boleh ada lagi perseorangan, kelompok, organisasi, atau majelis taklim yang menerima, mengumpulkan, dan mengelola zakat.

Baca juga :  Jadwal Pelantikan Andi Sudirman Ditentukan Kemendagri, Prof Armin : Pemerintahan Tak Pincang Tanpa Wagub

Di bagian lain, ATM sapaan akrab pria Makassar kelahiran Takalar ini melihat, zakat merupakan satu-satunya amalan ibadah yang Allah wajibkan dan tetapkan sebagai rukun Islam.

“Urgensi keterkaitan antara dakwah dan harta, tercermin secara implisit di dalam Al-Qur`an. Zakat juga merupakan rukun istimewa yang Allah turunkan dan tetapkan sebagai rukun Islam yang menyentuh secara langsung penghidupan atau ekonomi umat Islam,” urai ATM.

1
2TAMPILKAN SEMUA

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terkait

Appi Sidak Pasar Terong : Harga Naik, Tapi Bersifat Sementara

PEDOMAN RAKYAT - MAKASSAR. Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, melakukan inspeksi mendadak (sidak) harga bahan pokok di Pasar...

Bahagia Itu Sederhana, Kisah Pasangan Pedagang Telur Keliling

Di daerah Barandasi di Kelurahan Maccini Baji, Maros, terdapat sepasang pedagang telur keliling yang menjadi pemandangan sehari-hari di...

Makassar Tanpa Parkir Liar, Pemkot Gencar Terapkan Perwali No. 64 Tahun 2011

PEDOMAN RAKYAT - MAKASSAR. Pemerintah Kota Makassar kini gencar menerapkan Perwali No. 64 Tahun 2011 tentang larangan parkir...

Lurah Balang Baru Gerak Cepat Pulihkan Wilayah Pascakebakaran 25 Rumah

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR - Pemerintah Kelurahan Balang Baru, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar, bergerak cepat merespons kebakaran hebat yang menghanguskan...