Lanjutnya, sedangkan mahasiswa yang berada jauh dari Kota Makassar dipersilakan mengikuti mata kuliah via daring.
Terkait animo masyarakat untuk kuliah di STAI Al-Furqan ini, bisa dilihat pada tahun sebelumnya, mengalami peningkatan yang cukup signifikan.
“Mudah-mudahan pada tahun berikutnya bisa lebih meningkat lagi jumlah anak didik kami di kampus ini, karena promosi yang kami lakukan itu gencar melalui offline dan online,” ujar Ketua STAI Al-Furqan.
Keunggulan dari STAI Al-Furqan Makassar itu adalah sistem pendidikan khusus Tahfidz, Tilawah, Qori/Qoriah, dan nilai Islami lainnya seperti kaligrafi.
“Sekarang ini juga akan dipadukan dengan literasi baca yang digagas oleh Wakil Ketua I, Dr. Muhammad Tang,” tambahnya sembari tertawa kecil.
Selaku pimpinan di STAI Al-Furqan Makassar ini, tentunya kami sangat ingin mahasiswa/mahasiswi ketika turun ke daerah-daerah tetap melaksanakan kegiatan-kegiatan yang terkait dengan keagamaan, seperti ceramah-ceramah, dan pengajian.
“Mahasiswa/mahasiswi kami itu punya ciri khas yaitu dimana pun mereka berada selalu memberikan manfaat kepada masyarakat,” ujarnya.
Di bulan Ramadhan, seperti pada tahun-tahun sebelumnya, mahasiswa kami banyak yang jadi Imam di Masjid-Masjid. “Jadi kalau bulan Ramadhan, kampus ini kosong, karena mahasiswa kami semuanya dikontrak untuk jadi Imam di Masjid-Masjid seluruh daerah di Sulsel,” tutup Dr. St. Habibah. (Hnd)