Oleh : H Hasaruddin, Guru Besar UIN Alauddin Makassar
Kita bersyukur sebagai rakyat Indonesia yang memiliki UUD 1945 dan Pancasila sebagai azas berbangsa dan bernegara. Upaya dan kerja keras, yang dilakukan oleh para pendiri Bangsa dalam meletakkan azas berbangsa dan bernegara, sudah melalui proses panjang. Untuk menghargai dan menghormati mereka, rakyat Indonesia hendaknya melaksanakan nilai-nilai yang termaktub dalam UUD 1945 dan Pancasila.
Di antara sila dari Pancasila yang sangat identik dengan nilai-nilai ketakwaan adalah Keadilan yang terdapat dalam sila kedua dan kelima. Sila kedua berbunyi, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, sedangkan sila kelima berbunyi, Keadilan Sosial Bagi seluruh Rakyat Indonesia.
Sebagai hamba Allah SWT yang sedang melaksanakan ibadah puasa, kaum mukmin senantiasa diajak oleh Allah SWT untuk menjadi hamba yang bertakwa, “Semoga kalian menjadi hamba yang bertakwa”.
Kaum mukmin yang bertakwa kepada Allah SWT akan senantiasa melaksanakan Pancasila dalam kehidupan sosial-kemasyarakatan, apalagi hal tersebut sangat didukung dan dianjurkan, bahkan diwajibkan oleh Allah SWT untuk menerapkannya.
Allah SWT berfirman dalam QS al-Maidah 5: 8, “Berlaku adil lah, karena sikap adil lebih dekat kepada ketakwaan kepada Allah SWT. Dan bertakwalah kepada Allah SWT, sesungguhnya Allah SWT Maha Mengetahui apa yang kalian kerjakan.”
Keadilan, merupakan salah satu kebutuhan mendasar umat manusia, dalam menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara, di mana pun mereka berada.
Ketika ketidakadilan tidak diimplementasikan dalam suatu masyarakat, maka hal tersebut akan menimbulkan ketimpangan, kecemburuan sosial yang dapat berakibat negatif bagi mereka yang merasa tidak diperlakukan dengan adil.
Ketidakadilan dapat merusak nilai-nilai kemanusiaan, dan bagi rakyat Indonesia hal tersebut sangat bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila, dan bagi umat Islam, ketidak adilan dapat menjauhkan mereka dari Allah SWT.
Masyarakat sangat mendambakan dan merindukan penegakkan keadilan yang menjadi prasyarat masyarakat tenteram dan damai dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
Penegakan keadilan tidak dapat diulur-ulur atau ditunda. Berlaku adil pada masa sekarang ini sangat dinantikan, apalagi saat umat Islam sedang melaksanakan ibadah puasa, salah satu ibadah untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT dan juga untuk mengimplementasikan nilai-nilai yang terdapat dalam Pancasila, yang merupakan azas berbangsa dan bernegara di negeri yang kita cintai.
Sebaliknya, mereka yang ketika diberi amanat oleh rakyat untuk melaksanakan pemerintahan, kemudian mereka tidak berlaku adil kepada masyarakatnya, apakah mereka layak disebut tidak menerapkan nilai-nilai Pancasila?
Kalau nilai-nilai Pancasila sudah tidak dilaksanakan, apalagi ajakan Allah SWT untuk berlaku adil tidak dilaksanakan. Apakah mereka menolak ajakan Allah SWT untuk menjadi orang bertakwa tidak diindahkan?
Jika demikian adanya, puasa yang dilaksanakan saat ini, menjadi momentum untuk kembali melakukan intropeksi diri, sembari menyadari bahwasanya apapun yang dilakukan saat ini, suatu hari nanti, akan dimintai pertanggungjawabannya di hadapan Allah SWT.
Semoga kita menjadi hamba Allah SWT., yang bertaqwa kepada- Nya. Allah A'lam
Makassar, 06 April 2022