Ketuanya Wafat, Masyarakat Adat Pamona Luwu Berduka

Tanggal:

Follow Pedomanrakyat.co.id untuk mendapatkan informasi terkini.

Klik WhatsApp Channel  |  Google News

PEDOMANRAKYAT, MALILI -

Masyarakat adat Pamona Luwu Raya berduka. Ketua Lembaga Adat Lemba Pamona Luwu, Pellias Tangoa, meninggal dunia, Senin (4/4/2022). Almarhum dikebumikan, Rabu (7/4/2022) di Desa Bayondo Kecamatan Tomoni, Luwu Timur.

Suasana duka terlihat di wajah pelayat yang berdatangan dari berbagai daerah memberikan penghormatan terakhir kepada mantan pengurus PGRI Kecamatan Mangkutana ini. Para pemangku adat pamona tingkat dusun dan desa di Lemba Pamona Luwu, dari Desa Bungapati hingga Desa Kasintuwu di Kecamatan Mangkutana Luwu Utara hadir mengenakan pakaian khas adat Pamona.

“Masyarakat adat Pamona merasa sangat kehilangan sosok yang jadi panutan dan sangat dihargai oleh seluruh orang Pamona di Tana Luwu ini,” kata Ketua I Lembaga Adat Pamona Luwu, LMAB Meringgi, saat menyampaikan sambutan mewakili kelembagaan adat.

Baso Meringgi mengajak masyarakat adat Pamona Tana Luwu tetap bersatu dan tidak mudah diguncang oleh situasi yang akan memecah belah masyarakat Pamona.

“Mari kita jadikan peristiwa meninggalnya Ketua Lembaga Adat Pamona ini sebagai momentum untuk bersatu dan menjadi perekat segenap orang Pamona, sesuai falsafah Sintuwu Maroso,” tegas Andi Baso Meringgi.

Prosesi pelepasan jenazah almarhum dilakukan secara adat Pamona, dengan membentangkan panji kebesaran Suku Pamona di atas peti jenazah, yang disaksikan oleh Macoa Bawalipu, Bau Muhammad Aras Abdi To Baji Pua Sinri, jenasah kemudian diusung oleh para pemangku adat pamona dibawa ke pekuburan.

Almarhum Pellias Tangoa yang meninggal dalam usia 79 tahun, 10 bulan, dan 11 hari, di masa hidupnya, banyak mengabdikan diri dalam kegiatan kemasyarakakan, keagamaan, dan dunia pendidikan. Tak heran, Penilik TK/SD Dikbudcam Wotu Tahun 1995-2001 banyak dikenang orang.

Khusus pengabdian di gereja, almarhum pernah memegang beberapa jabatan penting di antaranya; Ketua Pemuda PPK GKST Tahun 1968-1977, Majelis Jemaat GKST Tahun 1977- 985, Ketua Pembangunan GKST Bayondo Tahun 1985-1999, dan Ketua Yayasan Pendidikan Kristen 1999-2010 (termasuk pendiri tahun 1987 tercantum dalam akta notaris pertama).

Baca juga :  Polda Sulsel Ungkap Kasus Hoaks Biaya Pendidikan AKPOL, Tiga Pelaku Diamankan

Meninggalnya Pellias Tangoa, Sinode Gereja Kristen Sulawesi Tengah (GKST) juga merasa kehilangan. Melalui Wakil Sekretaris Umum Sinode GKST, Pdt Eliezer Meringgi MTh yang hadir dalam pelepasan jenazah, menyampaikan belasungkawa mendalam atas kepergian bapak Pellias Tangoa.

“Beliau sangat berjasa untuk GKST dan sangat banyak karya yang dibuat untuk GKST. Oleh karena itu, atas nama Majelis Sinode GKST kami menyatakan turut berduka cita,” kata Pdt Eliezer Meringgi. (yul)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terkait

Arisan IKB PPSP IKIP UP di Malino: Rajut Silaturahmi dan Rayakan Ulang Tahun Hj. Helmy Wahid

PEDOMANRAKYAT, GOWA - Suasana penuh keakraban mewarnai kegiatan Arisan IKB PPSP IKIP UP yang digelar di New Tosil...

Sulsel Jaga Asa Juara di MQKN 2025, Enam Nomor Lolos ke Final

PEDOMANRAKYAT, WAJO — Harum nama Sulawesi Selatan kembali mengalun di ajang Musabaqah Qira’atil Kutub Nasional (MQKN) 2025. Bertempat di...

Laskar Hanura Rayakan 3 Tahun Perjalanan dengan Maulid Nabi di Makassar

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR — Laskar Masa Depan atau yang dikenal dengan Laskar Hanura, komunitas yang digawangi Jack Sardes bersama...

Dr. Sri Gusty: Sekolah Adiwiyata Bukan Sekadar Tampilan Fisik, tapi Karakter Peduli Lingkungan

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR - “Sekolah Adiwiyata itu bukan cuma soal tampilan fisik yang bersih dan indah, tapi juga tentang sikap...